Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

Unpad Gelar Salat Idulfitri di Bandung dan Jatinangor

Unpad Gelar Salat Idulfitri di Bandung dan Jatinangor

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran menggelar Salat Idulfitri 1445 Hijriah di dua lokasi kampus, yaitu kampus Bandung dan Kampus Jatinangor, Rabu (10/4/2024).

Di kampus Bandung, pelaksanaan salat Id digelar di lapangan utara Kampus Iwa Koesoemasoemantri dengan imam dan khatib Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. I. Syarief Hidayat, M.S. Sementara di Jatinangor, salat Id digelar di Masjid Raya Unpad dengan khatib Guru Besar FISIP Prof. Dr. Budiman Rusli, M.S., dan imam Muhammad Faisal, S.TP.

Prof. Syarief menyampaikan ceramah berjudul “Mengimani Al-Quran Sebagai Ilmu”. Prof. Syarief menyampaikan, untuk memelihara nilai shaum yang telah diraih selama Ramadan, umat Islam harus memelihara dan memperkuat imannya. Seluruh amal perbuatan yang dilakukan sangat bergantung pada seberapa kuat keimanan seseorang.

“Untuk itu mari kita lakukan introspeksi total atas iman kita, sudah utuhkah iman kita, sudah benarkah keyakinan kita terhadap Islam, sudah benarkah keimanan kita kepada Allah, kepada Rasulnya, kepada Alquran yang telah diturunkannya,” kata Prof. Syarief.

Salah satu kunci yang dilakukan adalah memperkuat keimanan kepada Al-Quran sebagai firman Allah serta menjadi petunjuk dan pedoman umat Islam. Menurut Prof. Syarief, ada empat hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk penguatan keimanan kepada Al-Quran.

Di hadapan jemaah salat Id, Prof. Syarief menjabarkan, hal pertama adalah umat Islam perlu mengimani bahwa Al-Quran adalah al-haqq, yaitu kebenaran yang diturunkan oleh Allah swt.

Kedua, umat Islam wajib mengimani bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah swt, bukan buah pikiran, ide, atau pendapat Nabi Muhammad saw. Ketiga, umat Islam wajib mengimani bahwa Al-Quran adalah ilmu yang Allah turunkan langsung untuk umat manusia tentang hal-hal yang tidak mungkin dapat ditemukan oleh umat manusia.

“Keempat, Al-Quran adalah pedoman hidup muslim. Al-Quran mengatur segala aspek kehidupan manusia, karena itu apapun yang dilakukan muslim mestinya semua berpedoman pada Al-Quran. Karena itu setiap muslim wajib ain hukumnya berusaha mempelajari dan memahaminya,” paparanya.

Sementara Prof. Budiman menyampaikan ceramah berjudul “Idulfitri Momentum Penyatuan Umat”. Dalam ceramahnya Prof. Budiman, Ramadan merupakan momentum untuk mengenal Allah. Namun, upaya untuk mengenal Sang Pencipta jangan hanya dilakukan saat Ramadan saja. 

“Jangan sampai kita mengenal Allah hanya saat Ramadan saja. Kita harus tetap menjaga ibadah kita pasca Ramadan,” ujarnya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan umat Muslim untuk menjaga ibadah di luar Ramadan. Pertama, selalu berdoa agar hati tetap istikamah dan tidak mudah berubah. Kedua, berkumpul dengan orang-orang saleh yang mengantarkan pada kebaikan. Ketiga, berusaha beribadah walaupun hanya sedikit.*