Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Biji Di Tanah Gersang yang Tersiram Hujan

Biji Di Tanah Gersang yang Tersiram Hujan

Bahagia dan diiringi dengan bulu kuduk saya berdiri terasa merinding. Merinding ini bukan karena ketakutan namun ada perasaan haru ketika Ervindo, siswa kelas XII Produksi Grafika SMK Negeri 11 Semarang bisa tampil menari di hadapan bapak/ibu guru dalam acara purna tugas beberapa guru dan karyawan.

Ervindo, mengapa menjadi perhatian saya saat ini, karena anak ini diibaratkan sebutir biji yang berada di tanah gersang dan saat ini mendapat guyuran air hujan. Tidak ada yang tahu bahwa Ervindo memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang menari, bahkan secara akademik sejak kelas X sering kali dipandang sebelah mata. Tugas tidak pernah dikerjakan, bahkan pernah tidak naik kelas. Justru bakat tersebut terlihat di kelas XII dimana waktu yang singkat karena sebentar lagi akan lulus. Kami tahu bakat ini ketika ada seleksi FLS2N dan Ervindo mendaftar dan mampu menampilkan karya tarian yang luar biasa. Sampai saat ini, Ervindo tetap mengikuti latihan bersama adik-adik kelasnya yang memiliki passion di bidang tari di bawah asuhan Bu Yenni. Sebagai bentuk penghargaan kami, Pak Luluk selaku kepala sekolah memberikan kesempatan untuk tampil dalam acara ini. Dari pengalaman inilah, kepala sekolah sampai mengundang para guru seni budaya, olahraga dan guru-guru lain yang terkait untuk melakukan pemetaan sejak dini, supaya pengalaman pahit ini tidak terulang. Jadilah hujan wahai para guru, agar mampu menyirami biji-bijian yang awalnya tidak terlihat sehingga bisa tumbuh, berkembang dan menghasilkan bunga yang beraneka warna menampakkan keindahannya. Jadilah hujan yang menyejukkan, jangan sampai disibukkan dengan menjejali muridnya dengan segudang materi yang kurang bermakna bagi anak didik kita. (Penulis: Diyarko)