Minggu, 28 April 2024
Sekolah Dasar

SALATLAH SEBELUM DISALATKAN! – AGUSTIN ISTIQLAL (2021)

SALATLAH SEBELUM DISALATKAN! – AGUSTIN ISTIQLAL (2021)

SALATLAH SEBELUM DISALATKAN!

Agustin Istiqlal

Di tengah pandemi virus corona, setiap hari ada berita kematian dimana-mana. Mulai teman, keluarga, pejabat, artis, ulama’, bahkan petugas kesehatan juga meninggal dunia. Semua itu rahasia Ilahi. Bunyi sirine Ambulance, lalu lalang di jalan raya melaju dengan cepatnya.
Pertanyaannya, bagaimana jika di dalam ambulance itu adalah kita? Sekali lagi bagaimana kalau yang terbujur kaku, tanpa disanding teman di ambulance itu diri kita?

Sebelum nyawa kita dicabut, ada baiknya kita introspeksi diri, bagaimana tentang salat kita sehari-hari? Sebab ada hadits nabi, “Amalan pertama dan utama yang ditanyakan di kubur nanti, tentang salat kita.”

Ada pelajaran berharga pada peristiwa Mi’raj Nabi tentang kewajiban salat lima waktu yang awalnya 50 waktu. Pada peristiwa tersebut Nabi melewati kaum sedang bercocok tanam, lalu menuai/panen pada hari itu juga. Setiap menuai, langsung tumbuh lagi dan seterusnya.

Kemudian Rasulullah bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa mereka itu, Jibril?”
“Mereka adalah kaum Mujahidin fi sabilillah. Pahala yang diberikan kepadanya berlipat ganda hingga 700 kali lipat.” Jawab Jibril.

Lalu Rasulullah juga melihat seorang wanita tua. Pada kedua lengannya berderet perhiasan yang memesona. Rasulullah bertanya lagi dan Jibril menjawab, “Ia adalah dunia dengan berbagai perhiasan yang ada padanya.”

Selanjutnya, Rasulullah melihat orang yang sedang memukul kepalanya sendiri dengan batu hingga pecah, banjir darah. Anehnya kepala itu kembali utuh, dipukul pecah lagi hingga berkali-kali.
Rasulullah bertanya, “Siapa mereka itu, Jibril?”
Jibril menjawab, “Mereka adalah orang yang bermalas-malasan menunaikan salat wajibnya.”

Sahabatku Rahimakumullah..
Alhamdulillah, hingga detik ini nyawa kita masih setia menempel di tubuh. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki salat kita. Apalagi ketika PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), semakin banyak waktu di rumah. Jam 20.00 lampu kota dipadamkan. Aktifitas masyarakat dihentikan untuk memutus mata rantai virus yang membahayakan. Seharusnya waktu luang itu, kita gunakan untuk lebih dekat pada-Nya. Be positif thinking to every one. Stop su’uzan pada orang lain. Belum tentu mereka lebih jelek dari kita di mata Tuhan. “Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.” “Astaghfirullahal ‘adhim..

Ingat, barang siapa terbiasa menunda salat, maka ia SIAP tertunda dalam urusan kehidupannya mulai dari pekerjaan, kemapanan, ketenangan, kesehatan dan kesuksesan. Ukuran sukses, bukan menggunungnya harta kekayaan, tetapi tenangnya hati dan pikiran dengan selalu berkecukupan.

“Hayya ‘alas shalah, hayya ‘alal falah” artinya Marilah melaksanakan salat, marilah meraih kesuksesan. Dari lafad tersebut maknanya, Salat berbanding lurus dengan kesuksesan. Bagaimana bisa sukses, jika panggilan Tuhanmu tidak diiindahkan? Kalian ingin sukses? Perbaiki salatmu.

Semoga ketika nanti malaikat Izroil menghampiri, kita dalam keadaan husnul khatimah. Apapun yang kita ikhtiarkan, akan indah pada waktunya. Amin..
Maka, Salatlah sebelum disalatkan!

Oksigen langka, kasihan kerja keras Nakes.
Mari jaga diri kita, keluarga kita, lingkungan di sekitar kita dengan selalu prokes.

Blitar, 6 Juli 2021