Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Dasar

SUATU HARI KETIKA HUJAN – ENDANG RAHAYU (2021)

SUATU HARI KETIKA HUJAN – ENDANG RAHAYU (2021)

SUATU HARI KETIKA HUJAN
Karya Endang Rahayu

Gerimis mulai turun menebarkan air hujan bersama angin yang menderu. Aku berpikir hujan tidak akan deras. Ku paksakan langkahku ke tempat parkir untuk mengambil sepeda motor. Aku bergegas pulang dalam rintik hujan yang tidak begitu deras. Ku gendong laptopku dalam tas ransel di punggungku. Aku berharap hujan tidak lebat. Segera ku jalankan sepeda
motorku dengan kecepatan lumayan cepat. Sampailah aku di perempatan jalan ku lihat banyak orang berkerumun di sana. Rupanya ada kecelakaan.Tak lama temanku menyalip motorku dan berpesan agar ku berhati-hati karena jalanan licin dan rawan kecelakaan. Aku mengiyakan saja pesan temanku itu.
Baru sepuluh menit perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.Tanpa pikir panjang aku langsung belok ke minimarket seberang jalan. Aku teringat kalau beras di rumah habis, sekalian belanja sambil menunggu hujan reda. Keluar dari minimarket kulihat hujan mulai reda. Ku lihat di sudut tempat parkir seorang ibu tua dan ternyata beliau penjaga parkirnya. Ku sodorkan uang lima ribuan pada ibu tua itu. “Kebanyakan Bu uangnya”kata penjaga parkir. Tidak apa Bu,ambil saja,”kataku. Penjaga parkir itu mengucapkan banyak terimakasih. Dia mengacungkan jempolnya dan berpesan padaku untuk berhati-hati. Ibu tua itu
kelihatan gembira sekali. Setelah bayar parkir aku melanjutkan perjalanan pulang.Lagi-lagi di
tengah perjalanan hujan turun sangat deras. Aku kelabakan teringat laptopku yang tak terlindung mantel.Terpaksa dengan badan basah kuyup aku menepikan sepeda motorku. Ku parkir sepeda motorku dan aku lari ke pinggir pertokoan untuk berteduh.
Aku berdiri di emperan toko dengan badan basah kuyup.Tiba-tiba dari dalam toko seorang wanita cina paruh baya keluar dan menyapaku. Dia memanggilku dengan ramah.“Bu,duduk sini!”Sapa orang itu. Aku kaget dan mengikuti orang itu yang membawakan kursi untukku. Orang itu juga menawarkan minuman padaku.“Ibu rumahnya mana?”tanya orang itu. Aku jelaskan alamat rumahku. Dia juga menanyakan tempat kerjaku. Lama kami ngobrol panjang lebar tentang corona yang semakin menggila, tentang kondisi alam yang sudah berubah sambil menunggu hujan reda. Dia juga
memberikan tas kresek untuk membungkus tas ranselku yang berisi laptop. Alhamdulillah, Ya Allah! Engkau pertemukan aku dengan orang yang memberikan kemudahan padaku, batinku dalam hati. Setelah hujan agak reda aku berpamitan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Tidak lupa ku ucapkan banyak terimakasih. Dia juga berpesan padaku untuk berhati-hati di jalan. Walaupun dengan tubuh basah kuyup ku jalankan sepeda motorku.
Hujan ternyata tidak mau bersahabat denganku. Beruntung aku sudah membungkus laptopku dengan tas kresek pemberian orang tadi, jadi aman dari air hujan. Alhamdulillah aku berusaha untuk bisa secepatnya sampai di
rumah. Bersyukurlah aku bisa selamat sampai di rumah dengan menahan rasa dingin karena kehujanan. Ya Allah ternyata engkau selalu benar. Jika kita menebar kebaikan maka kita juga akan mendapatkan kebaikan melalui orang lain. Begitu pula sebaliknya ,kalau kita menebar keburukan maka kita juga akan mendapat keburukan.Terimakasih Ya Allah hari ini telah mengajarkan padaku arti
kebaikan dalam hidupku.

Blitar, 19 Juni 2021