Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Amanda Garcia, Mahasiswa Unila yang Sukses Menjaga Keseimbangan Antara Taekwondo dan Akademik

Amanda Garcia, Mahasiswa Unila yang Sukses Menjaga Keseimbangan Antara Taekwondo dan Akademik

MENJADI mahasiswa aktif di bidang olahraga dan akademik bukanlah hal mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, bagi Amanda Garcia, menggeluti taekwondo bukan sekadar olahraga, tetapi juga membantu meningkatkan keseimbangan antara hidup sehari-hari dan prestasi akademik.

Setelah menemukan minatnya untuk berlatih taekwondo pada tahun 2020, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) ini memutuskan untuk memprioritaskan keduanya dengan baik.

Konsistensi dirinya menekuni taekwondo sejak duduk di kelas 1 SMP membuahkan hasil memuaskan. Pada Januari lalu, Amanda berhasil menjadi juara 2 dalam Indonesia Taekwondo Challenge Menpora RI Cup 2023.

Sebelum menekuni olahraga beladiri asal Korea Selatan ini, Amanda mengaku memiliki rasa percaya diri yang rendah. Seiring berjalannya waktu, dirinya semakin tertarik dan bertekad untuk serius berlatih dan mengikuti turnamen taekwondo dengan maksimal.

Meski sempat vakum beberapa waktu karena terkendala nonteknis, Amanda berhasil meningkatkan keterampilan dan kemampuannya dalam taekwondo usai intens berlatih saat di bangku SMA hingga saat ini.

Alhamdulillah setelah terjun ke dunia taekwondo dan mengikuti berbagai turnamen kepercayaan diri saya semakin meningkat,” kata Amanda saat diwawancara via WhatsApp.

Diakui Amanda, banyak tantangan yang ia hadapi saat melakoni dua hal tersebut. Namun dirinya berhasil menyelaraskan keduanya. Salah satu strategi, ia harus fokus pada time management yang baik.

“Latihan taekwondo sudah ada jadwalnya hari selasa, jumat, sabtu, dan minggu. Begitupun dengan kuliah. Jika pada hari senin ada tugas yang dikumpulkan minggu depan, maka sejak senin malam saya menargetkan sudah mengumpulkan tugas. Itu untuk menghindari tugas menumpuk dan jadwal latihan yang bertabrakan,” jelasnya.

Amanda juga berbagi manfaat dari berlatih taekwondo. Tak hanya daya tahan tubuh dan fokus saat mengikuti perkuliahan, taekwondo membantunya mengembangkan sikap mental seperti memahami arti perjuangan, mengontrol emosi, berpikir kritis, dan sportivitas di dalam maupun di luar lapangan.

Berlatih taekwondo juga membantu Amanda mempersiapkan diri menghadapi tantangan di luar bidang akademik. “Saya belajar mengontrol emosi, punya target lebih, memahami diri sendiri saat menghadapi rintangan, melatih disiplin waktu, dan kemampuan kepemimpinan yang akan berguna saat berkarier di masa depan,” ujarnya.

Di sisi lain, taekwondo pula yang mendukungnya mempersiapkan diri menghadapi ujian dan tugas akademik menantang. Termasuk dalam hal meningkatkan konsentrasi dan motivasi. Hal itu pun turut menunjang prestasi akademiknya.

Amanda memberikan saran dan tips bagi mahasiswa lain yang mungkin memiliki minat pada olahraga tertentu atau kegiatan lain di luar akademik untuk terus semangat dan tidak takut mencoba.

Menurut dia, jika seseorang tidak mencoba mereka tidak akan pernah tahu batas kemampuannya. Yang terpenting, bisa mengenali diri sendiri terlebih dahulu dan selami minat masing-masing sebelum melakukan suatu kegiatan.

Jika seseorang menikmati dengan ikhlas menjalankan suatu kegiatan, mereka dapat memprioritaskan diri mereka sendiri dan memiliki manajemen waktu yang baik sehingga tidak mengganggu studi. “Jadi jangan memaksakan diri, apalagi hanya mengikuti teman”.

Bagi Amanda, taekwondo bukan hanya tentang olahraga tetapi juga membantu mengembangkan diri dalam berbagai aspek kehidupan. Ia berharap, pengalamannya dapat menginspirasi mahasiswa lain membuktikan keduanya dapat saling mendukung mencapai tujuan hidup. [Humas/Magang_Zukhruffina Wilda Brilliant]