Jumat, 17 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Dinda Indah Jelita Cerita Pengalaman Kunjungi Goa Londa Tana Toraja

Mahasiswi Universitas Teknokrat Indonesia Dinda Indah Jelita Cerita Pengalaman Kunjungi Goa Londa Tana Toraja

Dinda Indah Jelita baru-baru ini berkesempatan mengunjungi Tana Toraja. Kali ini, mahasiswi cantik Universitas Teknokrat Indonesia itu bercerita perihal Goa Londa.

Kunjungan ini adalah bagian dari pelaksanaan Modul Nusantara peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) inisiasi Kemendikbud Ristek. Selama satu semester ini Dinda menjalani kuliah di Universitas Fajar, Makassar.

Kepada wartalampung.id, Dinda mengatakan, di Tana Toraja ada sebuah tempat bernama Goa Londa. Dinda menuturkan, terdapat dua gapura atau gerbang di destinasi wisata Londa Toraja ini.

Baca juga : Inovatif! Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Kembangkan Riset Madu Trigona

Gapura pertama yakni wilayah UMKM dan lahan parkir kendaraan, sementara gapura kedua adalah area pemakaman dan Goa Londa.

Kata Dinda, saat melewati gapura kedua, pengunjung akan disuguhkan pemandangan jejeran peti jenazah dari kejauhan.

Selain peti jenazah, juga dapat terlihat jejeran tau-tau, yakni patung menyerupai jenazah yang dimakamkan di dalam gua.

Penjaga makam Goa Londa menjelaskan, goa ini sudah berumur ratusan tahun dan masih digunakan hingga saat ini. Gua Londa memiliki panjang kurang lebih satu kilometer.

Menurut Dinda, di dalam gua ini juga dapat ditemukan erong atau tempat jenazah yang berbentuk babi dan kerbau yang dipenuhi dengan tengkorak dan tulang belulang.

Usianya sudah ratusan tahun. Baru di atas punggung goa terdapat sebuah benteng pertahanan yang bernama Tarangenge.

Dinda bercerita, goa ini sudah dijadikan makam sejak abad ke-11. Awalnya, diperuntukkan jenazah yang bermarga To’lengke dan To’pangrapa.

Kedua orang itu merupakan yang pertama kali menemukan goa tersebut. Keduanya kemudian menjadikan goa tersebut sebagai makam keluarga.

“Makam yang ada di Goa Londa ini dari abad ke-11, Kak. Tapi yang dimakamkan di sini itu tidak untuk semua orang. Hanya yang bermarga To’lengke dan To’pangrapa saja,” ujarnya.

Dinda mengakui ia mendapat pengalaman menarik selama mengikuti Modul Nusantara ini. Ia bisa ke tempat bersejarah yang mengandung nilai kebudayaan tinggi.

Selama di Goa Londa, ia dan teman-teman peserta PMM didampingi pemandu yang menjelaskan secara detail perihal destinasi ini.

Kata Dinda, yang paling menarik di sini ada kisah legenda Romeo dan Juliet di Londa Toraja. Ia menuturkan, Londa Toraja juga menyimpan kisah tragis sepasang kekasih yang kini menjadi cerita rakyat secara turun-temurun.

Kisah ini kerap disebut Romeo dan Juliet dari Toraja. Jadi, cerita ini mengisahkan pasangan kekasih bernama Lobo dan Andwi yang meninggal bersama dengan cara gantung diri karena hubungan mereka tidak direstui keluarga.

Baca juga : Mahasiswa Teknokrat Lulus Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Outbound Angkatan 4 Tahun 2024

Di Goa Londa ini juga ada peraturan yang harus diikuti wisatawan. Salah satunya pengunjung tidak boleh sama sekali menyentuh ataupun memindahkan barang-barang yang ada di dalam.

Kata Dinda, aturan ini diberlakukan agar pengunjung tidak merusak serta menghormati jenazah.

“Sangat tabu bagi pengunjung untuk memindahkan atau mengambil tulang belulang, tengkorak, jenazah, atau benda lainnya yang ada di dalam goa. Nanti rusak dan penghormatan juga kepada jenazah yang ada di sini.”