Minggu, 28 April 2024
Perguruan Tinggi

UNTAN Bersama Danong Nongken Cina dan PT Tiskindo Borneo Kerjasama Pendirian Stasiun Penelitian dan Peternakan Benih Teknologi Non-GMO

UNTAN Bersama Danong Nongken Cina dan PT Tiskindo Borneo Kerjasama Pendirian Stasiun Penelitian dan Peternakan Benih Teknologi Non-GMO

Universitas Tanjungpura (UNTAN), bersama dengan Danong Nongken Cina dan PT Tiskindo Borneo, melakukan penandatanganan kerjasama untuk memajukan sektor pertanian di Kalimantan Barat. Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan sebagai fokus utama, ketiga entitas tersebut sepakat untuk mendirikan stasiun penelitian dan peternakan benih berbasis teknologi tinggi Non-GMO di lahan seluas 250 hektar.

Kerjasama ini bertujuan untuk mendorong transformasi kualitas dan hasil unggul sektor pertanian, serta memperkuat keamanan pangan di seluruh Kalimantan Barat.

 Rektor UNTAN, Prof. Dr. Garuda Wiko, SH., M.Si, menyatakan bahwa kerjasama ini akan membawa dampak positif yang signifikan terutama dalam meningkatkan produksi padi, terutama di Kubu Raya, dengan pendekatan pertanian berteknologi tinggi yang ramah lingkungan.

“ Saya sangat berharap kerjasama ini dapat meningkatkan produksi padi di Kalimantan Barat umumnya, dan  Kubu Raya khususnya  dengan pertanian berteknologi tinggi namun ramah lingkungan, meningkatkan sektor ketahanan dan keamanan pangan serta pendirian stasiun penelitian dan peternakan benih,”ungkapnya

Dengan inovasi sebagai tonggak utama, kerjasama ini akan membuka jalan bagi pengembangan teknologi pertanian yang lebih baik, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ketahanan pangan regional. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi petani lokal, tetapi juga bagi masyarakat luas dan berkelanjutan bagi pertanian Kalimantan Barat.

Penandatanganan memorandum of understanding (MOU) yang dilakukan oleh semua pihak menandai komitmen bersama dalam mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta peningkatan sumber daya manusia di sektor pertanian dan agribisnis. Semua proses ini dilakukan dengan lancar dan sukses, menandai awal dari kolaborasi yang berpotensi mengubah paradigma dalam pengembangan pertanian di Kalimantan Barat.