Universitas Negeri Malang (UM) menggelar penutupan Kompetisi Prestasi Talenta Muda (TAMU) tahun 2024 bertemakan “Temukan Potensi, Bina Prestasi, Tebar Inspirasi” pada Minggu (21/04) di Aula Lantai 9 Gedung A20 UM. Acara ini dihadiri oleh 60 peserta kompetisi yang merupakan siswa/siswi kelas 12 SMA/sederajat yang telah lolos mengikuti seleksi dari ratusan pendaftar di berbagai daerah Indonesia. Para peserta kompetisi selama 3 hari berada di UM untuk saling menunjukkan bakat dan potensi unggulannya di depan dewan juri serta mendapatkan materi tambahan.
Acara dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan pertunjukkan bakat dari peserta TAMU seperti, tilawah Al-Qur’an, membaca puisi, pencak silat dan menyanyi. Acara penutupan ini bukan hanya menutup kegiatan kompetisi TAMU, melainkan juga pembacaan pengumuman terhadap peserta yang berhak mendapatkan golden tiket dan silver tiket untuk menggunakan kesempatannya mendaftarkan diri masuk ke UM melalui seleksi mandiri jalur prestasi. Dalam sambutannya, Dr. Rizky Firmansyah, S.E., M.S.A., Kepala Sub Direktorat Seleksi, Direktorat Pendidikan UM memberikan semangat serta motivasi bahwa apapun keputusannya itu yang terbaik bagi para peserta TAMU.
“Saya tidak bosan-bosan memberikan semangat kepada kalian, apapun keputusannya baik yang mendapatkan golden ataupun silver tiket itu adalah yang terbaik buat kalian, saya doakan walaupun kalian mendapatkan silver dan memang kalian nantinya mendaftar di UM, mudah-mudahan dapat mempertahankan prestasinya di tahun pertama kuliah di UM dan dapat mendapatkan beasiswa bebas UKT di tahun selanjutnya sampai lulus dari UM,” jelasnya.
Sejumlah 45 peserta mendapatkan golden tiket sementara 15 peserta lainnya mendapatkan silver tiket. Dr. Rizky menjelaskan ada perbedaan perolehan privilege dari penerima golden dan silver tiket. “Bagi peserta yang memperoleh golden tiket akan bebas IPI (Iuran Pengembangan Institusi) dan UKT selama 7 semester sedangkan bagi yang mendapat silver hanya bebas IPI saja. Namun, mereka yang hanya bebas IPI saja, di tahun kedua kuliah bisa mendapatkan bebas UKT jika mereka mendapatkan prestasi minimal tingkat nasional,” jelasnya.
Selama pengumuman berlangsung suasana menjadi tegang dan penuh haru, para peserta saling menguatkan satu sama lain. Salah satu peserta yang mendapatkan golden tiket yaitu Putra Nurcahyadi. Peserta yang berasal dari Bangka Belitung dan berprestasi di bidang kepenulisan ini mengungkapkan bahwa dia merasa senang bisa mendapatkan golden tiket karena pengorbanannya tidak sia-sia. “Dapat golden tiket itu rasanya sangat senang, sungguh tidak sia-sia pengorbanan saya berangkat jauh dari Bangka Belitung sendirian dan tidak diantar orang tua saya merasa bangga atas capaian ini,” ungkapnya.
Tidak jauh berbeda dengan Putra, seorang peserta bernama Ardis Amelia adalah salah satu peserta peraih silver tiket. Ardis yang berasal dari daerah Ponorogo dengan prestasinya di bidang pencak silat merasa sangat senang dan bangga bisa mendapatkan silver tiket. Ardis mengungkapkan bahwa selama berkompetisi dia merasa senang dapat bertemu dengan teman-teman yang berbakat. “Kesan saya selama 3 hari mengikuti kompetisi ini di UM sangat senang karena dapat bertemu dengan teman-teman yang berbakat.” ungkapnya.
Dari adanya program ini Dr. Rizky berharap mereka yang sudah mendapatkan golden tiket akan mendaftar di UM. “Karena ini sebuah program kegiatan bukan jalur masuk jadi harapannya nanti mereka yang sudah mendapatkan tiket, bisa langsung mendaftar di UM melalui jalur mandiri prestasi pada 1 Mei 2024 dan kedepannya bisa mengembangkan diri di UM serta mencetak prestasi lebih baik lagi.” ucap dosen akuntansi ini dengan penuh harap.
Acara ini berakhir dengan wajah penuh kebahagiaan dari semua peserta baik yang mendapatkan golden maupun silver tiket dan ditutup dengan foto bersama.
Pewarta: Rimala Maulina – Internship Humas UM
Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM
