Sabtu, 04 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Kopertais XIII Juga Lakukan Pembinaan di IAI Abuya Salek Sarolangun

Kopertais XIII Juga Lakukan Pembinaan di IAI Abuya Salek Sarolangun

 

HUMAS UIN SUTHA – Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Prof. Dr. Asad, M. Pd., selaku Koordinator Kopertais Wilayah XIII Jambi yang diwakili Sekretaris Kopertais, Dr. H. Jamrizal, M.Pd., melanjutkan acara pembinaan pada Institut Agama Islam (IAI) Abuya Salek Sarolangun.
Hal ini merupakan program kegiatan untuk Triwulan I (Januari-Maret) tahun 2024 terkait kinerja lembaga pendidikan Islam bidang: Penyelenggara Pendidikan yang bermutu, upaya menumbuhkan sikap moderat terhadap civitas akademika, upaya penguatan manajemen kelembagaan, pengaturan rasio dosen berdasarkan rasio program studi dan mahasiswa, upaya meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan Sarana- Prasarana.
Koordinator Kopertais XIII yang diwakili oleh  Sekretaris Kopertais, Dr. H. Jamrizal, M. Pd, sebelum acara pembinaan, acara diawali dengan launching dan peresmian alih bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif Sarolangun menjadi Institut Agama Islam (IAI) Abuya Salek Sarolangun yang peresmiannya ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 9 kali dan pemberian arahan oleh Sekretaris Kopertais XIII Jambi, yang berisikan pesan-pesan untuk unsur pimpinan, agar dalam memajukan semangat untuk maju.
“Janganlah sampai melupakan jasa-jasa baik para pendiri dan tetapkan menjadi mata rantai hubungan terhadap semua pihak terkait. Begitu juga hubungan baik dengan pemerintah daerah dan dinas instansi lainnya yang ada dalam Kabupaten Sarolangun,” ujarnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan acara pembinaan oleh kopertais XIII Jambi, yang disampaikan langsung oleh sekretaris (Dr. H. Jamrizal, M.Pd), yakni dengan memamaparkan materi pembinaaan berbasis visioner lembaga dan pengembangan kedepan diharapkan Rektor dan unsur pimpinan Institut Agama Islam Abuya Salek Sarolangun, agar senantiasalah berbuat kemanfaatan dan kebaikan untuk orang banyak, supaya
nantinya bisa berimbas kebaikan dan kemanfaatan untuk kita juga.
Lalu pengembangan kedepan harus banyak melakukan kerjasama
dengan Perguruan Tinggi lain yang lebih maju, dan tetap menjaga dan menjalin Kordinasi dengan Kopertais XIII Jambi,
Kemudian dalam mewujudkan terobosan dan langkah maju hendaklah tetap cerdas dalam menjaga hubungan baik dan menghargai jasa para pendahulu, baik yang masih hidup maupun uang telah
mendahului kita, sehingga dalam upaya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, pihak LPM harus bekerja cerdas dan menerapkan perinsip kontinuitas dalam melakukan analisis dan Reviu kinerja para Dosen, serta menegaskan agar para dosen dapat bekerja secara maksimal dan tuntas capaian pembelajaran, hidupkan kreativitas para Dosen dan mahasiswa dalam menjalankan / mengerjakan tugas tugas dibidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Terkait upaya menjaga kondusivitas civitas akademika kampus harus berupaya untuk menerapkan dan mendorong tumbuhnya sikap moderat, yakni tidak terjadinya pembiaran terhadap suatu kondisi komunitas yang mengarah terciptanya tumbuh dan hidupnya perilaku dan pengungkapan yang ekstrem, namun senantiasa mengarahkan kecenderungan ke arah dimensi jalan tengah, sehingga yang kita rasakan adalah ketenangan, kesejukan, dan keharmonisan.
Hal tersebut juga harus ditopang dengan keseimbangan rasio dosen terhadap jumlah Prodi dan mahasiswa.
Untuk itu setiap awal tahun pembelajar harus dihitung kembali kebenaran rasio dosen tersebut, yang bisa saja terjadi penambahan tenaga dosen atau pengurungan.
Patokannya bila hasil analisis tersebut menuntut penambahan dosen, itu berarti ada kemajuan, tapi kalau hasilnya menuntut pengurangan dosen, itu berarti kemunduran.
Selanjutnya agar semua aktivitas kampus tetap berjalan dengan lancar dan baik, maka kelengkapan sarana dan prasarana juga harus tetap menjadi prioritas utama, untuk pihak manajemen lembaga yang terkait harus banyak melakukan terobosan kerjasama dan menambah para pihak untuk senantiasa menjadi dewan penyantun dan mau berkontribusi terhadap kampus. (*)