Kamis, 09 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Beda IPK dan IPS pada Sistem Perkuliahan, Maba Harus Paham!

Beda IPK dan IPS pada Sistem Perkuliahan, Maba Harus Paham!

Mahasiswa baru umumnya akan menemukan banyak istilah baru dalam sistem perkuliahan. Beberapa di antaranya adalah istilah IPK dan IPS. Beberapa maba sering bingung dalam menggunakan kedua istilah ini. Beda IPK dan IPS tidak hanya terletak pada singkatannya saja.

Meski sama-sama menerangkan tentang nilai, istilah IPK dan IPS tidaklah sama. Yang satu dipengaruhi oleh lainnya tapi tidak ada hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Agar lebih jelas, simak perbedaan lengkapnya di sini.

Beda IPK dan IPS Itu Apa?

Secara mendasar, perbedaan antara IPK dan IPS dapat dilihat pada pengertian masing-masing istilah tersebut. Setelah mengetahui pengertian keduanya, maba dapat menarik kesimpulan mengenai perbedaan IPK dan IPS.

  • Pengertian IPK

IPK memiliki kepanjangan Indeks Prestasi Kumulatif. IPK adalah alat ukur keberhasilan mahasiswa dalam menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir masa studinya. 

Nilai tersebut umumnya menjadi syarat melamar pekerjaan. Sebagai contoh, IPK minimal untuk mendaftar CPNS adalah 2,8 untuk melamar posisi non-kependidikan dan 3,0 untuk melamar posisi kependidikan (guru dan dosen).

  • Pengertian IPS

IPS adalah Indeks Prestasi Semester. Indeks prestasi ini hanya mengukur keberhasilan mahasiswa selama satu semester. Baik buruknya IPS tiap semester akan berpengaruh pada tinggi rendahnya IPK.

Baca juga: 17 Beasiswa Kuliah di UNNES dan Daya Tampungnya!

Mahasiswa yang memiliki IPS kurang memuaskan umumnya masih memiliki kesempatan untuk memperbaikinya. Cara untuk meningkatkan IPS yang rendah adalah dengan mengulang mata kuliah yang nilainya di bawah B pada semester genap/ganjil berikutnya.

  • Kesimpulan

Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa beda IPK dan IPS adalah sebagai berikut.

  1. IPK merangkum prestasi mahasiswa selama seluruh masa studinya. Namun, IPS hanya menunjukkan hasil belajar mahasiswa selama satu semester.
  2. IPK dipengaruhi oleh IPS, tapi IPS tidak dipengaruhi oleh IPK.
  3. IPS yang rendah bisa ditingkatkan pada semester ganjil/genap berikutnya. Namun, IPK adalah nilai final dan tidak bisa diperbaiki.
  4. IPK diperlukan untuk melamar kerja, namun IPS tidak digunakan untuk melamar kerja.

Kriteria IPK Sarjana S1 dan Diploma III/IV

IPK lulusan sarjana S1 dan diploma III/IV terbagi dalam tiga kriteria. Kriteria tersebut menunjukkan seberapa memuaskan IPK yang diperoleh mahasiswa. Berikut ini ketiga kriteria tersebut.

  • Cumlaude: IPK 3,51 – 4,00
  • Sangat memuaskan: IPK 3,01 – 3,50
  • Memuaskan: IPK 2,76-3,00

Dengan demikian, beda IPK dan IPS dapat dilihat dalam beberapa aspek. Namun, hal paling mendasar yang membedakan keduanya ada pada pengertiannya. Jadi, para maba jangan sampai tertukar dalam penggunaan kedua istilah di atas ya!