Jumat, 17 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Lewat PMM, Alif Setiawan Peroleh Pengalaman Baru di Tanah Serambi Mekkah

Lewat PMM, Alif Setiawan Peroleh Pengalaman Baru di Tanah Serambi Mekkah

[Kanal Media Unpad] Alif Setiawan, mahasiswa Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran menjadi salah satu peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 4 Outbound. Alif berkesempatan merasakan studi di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

“Ini menjadikan pengalaman yang berharga dan akan diingat sampai kapan pun,” kata Alif.

Kendati Alif merupakan mahasiswa Sastra Arab, selama di Unsyiah, ia mengambil prodi yang berbeda. Ada tiga prodi yang diambil, yaitu Prodi Ekonomi Islam, Ekonomi Pembangunan, dan Pendidikan Ekonomi.

Di Prodi Ekonomi Islam, Alif mengambil mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dan Lembaga Keuangan Syariah. Di Prodi Ekonomi Pembangunan, ia mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan dan Perpajakan. Sementara di Prodi Pendidikan Ekonomi, ia mengambli mata kuliah Ekonomi Pembangunan.

Butuh adaptasi dan belajar lebih intens agar bisa mengikuti perkuliahan lintas jurusan ini. Meski demikian, Alif senang dan mendapat banyak belajar hal baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya.

“Pada perkuliahan, saya menjadi mendapatkan pengetahuan dan relasi baru yang sangat membantu,” imbuhnya.

Selama mengikuti PMM, Alif juga mengikuti mata kuliah Modul Nusantara. Melalui mata kuliah ini, Alif mendapat kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi budaya di luar daerahnya, yaitu kebudayaan Aceh.

Setiap minggu, Alif berkesempatan mengeksplorasi beragam budaya yang ada di Tanah Serambi Mekkah. Mulai dari tradisi, adat istiadat, kesenian, hingga beragam tempat bersejarah yang ada di Aceh.

Tiga bulan sudah ia belajar di Unsyiah. Alif mengaku banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru lewat PMM tersebut.  “Saya berharap setelah program PMM ini selesai, saya dapat membagikan pengalaman dan dapat menginspirasi yang lain untuk mendaftarkan diri pada program PMM selanjutnya  supaya dapat belajar di universitas lain dan dapat mempelajari budaya daerah lain,” pungkasnya. (rilis)*