Minggu, 19 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Komitmen Wujudkan Kampus Inklusif, UM Berikan Fasilitas Terbaik bagi Peserta SNBT-UTBK 2024 Berkebutuhan Khusus

Komitmen Wujudkan Kampus Inklusif, UM Berikan Fasilitas Terbaik bagi Peserta SNBT-UTBK 2024 Berkebutuhan Khusus
image_pdf

Universitas Negeri Malang (UM) terus melanjutkan pelaksanaan Seleksi Nasional Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SNBT-UTBK) hingga saat ini. Pada hari ketiga gelombang pertama SNBT-UTBK 2024, tanggal 5 Mei 2024 di Gedung B24 terdapat salah satu peserta yang menyandang disabilitas. Dalam hal ini UM memberikan fasilitasnya secara maksimal kepada peserta tersebut. Atas persetujuan bersama, peserta ini adalah Muhammad Hilaluddin yang berasal dari SMKS Turen. Dia tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam mengejar cita-citanya untuk mengikuti tes SNBT-UTBK 2024.

“Saya memilih tempat pelaksanaan pengerjaan UTBK ini di UM, karena tempatnya yang dekat dari tempat tinggal saya, selain itu UM juga sangat nyaman, ruangan ujian yang sangat kondusif serta tata letak gedungnya juga mudah diingat.” ujar Hilal dalam menyampaikan alasannya memilih UM sebagai tempat tes SNBT. 

Pilihan Hilaluddin untuk mengikuti SNBT di UM menunjukkan pentingnya aksesibilitas dan kenyamanan dalam pelaksanaan ujian bagi peserta dengan kebutuhan khusus. Faktor-faktor seperti lokasi yang terjangkau serta fasilitas yang memadai menjadi sangat berpengaruh terhadap pengalaman ujian bagi peserta, terutama bagi mereka yang berkebutuhan khusus.

Tindakan UM dalam memberikan fasilitas maksimal kepada Hilaluddin juga mencerminkan komitmen institusi dalam mendukung inklusi dan kesetaraan dalam pendidikan. Ini adalah langkah yang penting dalam memastikan bahwa setiap individu, termasuk peserta yang berkebutuhan khusus, memiliki akses yang setara dalam mengikuti proses seleksi masuk perguruan tinggi.

“Menurut saya UM memiliki tingkat kepedulian terhadap inklusi yang tinggi, itu terbukti dari hospitality yang diberikan, bagaimana saya diberlakukan dengan sangat baik tanpa adanya diskriminasi, diberlakukan sama tanpa ada perbedaan satu dengan lainya,” jelas Hilaluddin.

Pernyataan Hilaluddin menggarisbawahi pentingnya sikap inklusif dalam lingkungan akademis. UM tidak hanya menyediakan fasilitas fisik yang diperlukan, tetapi juga menciptakan budaya inklusif di mana semua individu diperlakukan dengan hormat dan setara, tanpa memandang latar belakangnya.

Semangat dan tekad Hilaluddin dalam mengejar cita-citanya menjadi inspirasi bagi semua orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan. Kita dapat belajar banyak dari semangatnya dalam menghadapi SNBT-UTBK, sebab dukungan dan aksesibilitas yang diberikan oleh UM telah membantu Hilaluddin untuk mengikuti ujian dengan percaya diri.

Momen di mana Universitas Negeri Malang (UM) memberikan fasilitas maksimal kepada peserta SNBT-UTBK berkebutuhan khusus, seperti Muhammad Hilaluddin, telah menjadi pemicu bagi UM untuk meningkatkan komitmen dan semangat dalam mewujudkan kampus yang lebih inklusif. Keberhasilan dalam memberikan aksesibilitas dan menyediakan lingkungan yang ramah bagi peserta yang berkebutuhan khusus menunjukkan bahwa UM tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada nilai-nilai inklusi dan kesetaraan.

Pewarta : Afgian Gala Mahiya Ikhsan – Internship Humas UM

Editor: Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin – Humas UM