Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Tim PKM-RSH UAD Lakukan Psikoedukasi Resipatisme

Tim PKM-RSH UAD Lakukan Psikoedukasi Resipatisme

Tim PKM-RSH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lakukan Psikoedukasi Resipatisme (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Humaniora (PKM-RSH) sukses menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022 dengan mengusung topik Psikoedukasi Resipatisme. Praktik kegiatan telah dilaksanakan di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Yogyakarta dengan melibatkan 20 siswa.

Resipatisme sendiri merupakan gabungan empat aspek psikologis yaitu regulasi emosi, asertif, empati, dan altruisme, yang digunakan sebagai tindakan preventif untuk menurunkan tingkat agresifitas pada remaja. Tim terdiri atas Detty Putri Pratiwi Oktavia, Nur Azmi Zulhida, Laila Rachim, Ahmad Affan, dan Wulan Suci Fitrianingsih dengan pendamping Sri Kushartati, S.Psi., M.A., Psikolog.

Dalam pelaksanaannya, tahapan pemberian psikoedukasi dilakukan selama 4 hari dalam kurun waktu 3 minggu. Hari pertama dilaksanakan psikoedukasi terkait regulasi emosi dan asertif. Dilanjutkan pada hari kedua dengan topik empati. Pada hari ketiga, psikoedukasi altruisme diberikan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Yogyakarta. Selang 1 minggu kemudian, hari terakhir pelaksanaan psikoedukasi dilakukan dengan focus group discussion (FGD). Hal itu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut terkait latar belakang remaja yang memiliki perilaku agresif dan perubahan yang dirasakan setelah mengikuti psikoedukasi.

Detty Putri sebagai salah satu pemandu dalam sesi FGD menjelaskan bahwa kebanyakan remaja masih memiliki indikasi perilaku agresif seperti mengumpat dan mengejek. Mayoritas dari mereka tidak sadar bahwa hal tersebut bisa jadi menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. “Ketika berdiskusi, mereka baru mengetahui bahwa perilaku yang mereka lakukan merupakan hal yang rentan menyakiti orang lain,” terang Detty.

Melalui Psikoedukasi Resipatisme, diharapkan partisipan menjadi lebih paham tentang perilaku agresif. Dengan pemahaman yang komprehensif, mereka kemudian dapat secara sadar meregulasi emosi dan menumbuhkan sikap asertif. Kemampuan ini juga harus disertai dengan empati dan altruisme sehingga tingkat agresifitas dapat ditekan. (tsa)

uad.ac.id