Jember, 18 November 2022
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna menegaskan, pertanian dan perkebunan masih menjadi tulang punggung perekonomian dan potensi yang menjanjikan di wilayah Tapal Kuda. Namun perlu diingat, sektor pertanian dan perkebunan yang harusnya dikembangkan yang sudah berorientasi pada pengembangan nilai tambah komoditas pertanian dan perkebunan atau agroindustri. Pernyataan ini disampaikan oleh Iwan Taruna di depan Wakil Gubernur Jawa Timur beserta sembilan kepala daerah di wilayah Tapal Kuda Jawa Timur di kegiatan talkshow Pemulihan Ekonomi di Kawasan Timur Jawa Timur saat peluncuran portal tribunjatim-timur.com milik Kompas Group di Banyuwangi (17/11).
Menurut Rektor Universitas Jember, tahapan produksi komoditas pertanian dan perkebunan yang hanya menjual produk mentah sudah waktunya ditingkatkan memasuki tahapan nilai tambah. Caranya dengan mengolah produk pertanian dan perkebunan berupa bahan mentah menjadi produk jadi. Semisal biji kopi menjadi kopi bubuk beserta turunannya. Seperti pembinaan yang dilakukan oleh Universitas Jember kepada petani di kopi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember dan petani kopi di Desa Rejo Agung, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso. Bahkan petani kopi di Sumberwringin berhasil mendirikan Sekolah Kopi Raung-Ijen Sumberwringin Agropolitan (RAISA).
Iwan Taruna yang juga dosen di Fakultas Teknologi Pertanian ini menambahkan, jika petani mampu mengolah hasil panennya maka artinya akan mendapatkan keuntungan lebih besar selain akan membuka lapangan kerja baru. Tentunya proses ini perlu bantuan dan dukungan semua pihak baik dari pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi, warga serta media massa atau yang biasa dikenal sebagai gerakan pentahelix. Sekolah Kopi RAISA bisa menjadi contoh nyata karena sukses berkat dukungan pemerintah setempat, Universitas Jember, PT. Astra Internasional Tbk, media massa dan inisiatif warga setempat.
“Sektor pertanian dan perkebunan masih akan menjadi tulang punggung wilayah Tapal Kuda, dan perlu ditingkatkan memasuki tahapan agroindustri agar membawa kemakmuran bagi masyarakatnya. Kedua, potensi selanjutnya yang terbuka untuk dikembangkan adalah pariwisata, baik pariwisata berbasis alam maupun pariwisata tematik. Apalagi wilayah Tapal Kuda memiliki destinasi pariwisata yang lengkap dari gunung hingga pantai. Sektor pariwisata juga memiliki banyak irisan dengan sektor pertanian dan perkebunan sehingga bisa dikembangkan secara bersamaan. Tentu pengembangannya perlu dukungan semua pihak termasuk media massa. Oleh karena itu saya menyambut gembira peluncuran portal tribunjatim-timur.com yang saya harapkan akan membantu pembangunan wilayah Tapal Kuda dengan menyajikan pemberitaan yang konstruktif dan menjadi sumber informasi terpercaya,” tutur Iwan Taruna.
Kegiatan peluncuran portal tribunjatim-timur.com dihadiri oleh para kepala daerah yang ada di wilayah Tapal Kuda. Seperti Bupati Banyuwangi, Wakil Bupati Pasuruan dan Bupati Jember, Hendy Siswanto, Kepala Bakorwil wilayah V serta perwakilan dari dunia usaha. Sebelumnya Bupati Jember membeberkan program pembangunan yang telah dilakukan di wilayah Jember, diantaranya pembangunan infrastuktur jalan dan penerangan. Pembangunan infrastuktur menurutnya penting sebab dengan infrastuktur yang baik maka mobilitas warga dan operasional bisnis bakal lancar. Sementara itu Bupati Banyuwangi banyak menceritakan kisah sukses Banyuwangi melewati tantangan Covid-19 dengan Program Banyuwangi Rebound. Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang hadir secara virtual menekankan pentingnya kerjasama intra wilayah di Tapal Kuda sebagai kunci kesuksesan pembangunan.
Sebelumnya, CEO Tribun Network, Dahlan Dahi memaparkan portal tribunjatim-timur.com adalah portal berita ke enam puluh tujuh yang dikelola oleh Tribun Network. Portal baru ini akan fokus memberitakan wilayah Tapal Kuda yang berada di timur pulau Jawa. “Sesuai dengan misi Tribun network, keberadaan tribunjatim-timur.com dan portal berbasis daerah lainnya yang dikelola oleh Tribun Network adalah memberikan panggung bagi masing-masing daerah. Panggung bagi perspektif lokal untuk ke-Indonesiaan,” jelas Dahlan Dahi. (iim)
