Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

HMPS Pendidikan Biologi UAD Adakan Seminar Nasional Biokonservasi

HMPS Pendidikan Biologi UAD Adakan Seminar Nasional Biokonservasi

Seminar Nasional Biokonservasi HMPS Pendidikan Biologi (PBio) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) menggelar Seminar Nasional Biokonservasi pada Kamis, 01 Desember 2022. Bertempat di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, kegiatan ini merupakan pembukaan dari rangkaian acara Rapat Koordinasi Nasional IKAHIMBI.

Tema yang diangkat dalam kesempatan tersebut adalah “Aktualisasi Peran Mahasiswa Biologi dalam Konservasi”. Tiga narasumber turut hadir untuk menyampaikan materi terkait topik itu, yakni Tri Dibyo, S.Si., M.Sc. dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Rahmadiyono Widodo, S.Pd. dari Endemic Indonesia Society, dan Bayu Setiawan yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi UAD. Kegiatan diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD Dr. Suyatno, M.Pd.I. Sementara itu, Dr. Novi Febrianti, M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Biologi UAD dalam sambutannya menyampaikan bahwa konservasi sangat diperlukan untuk menjaga bumi. “Dalam hal ini, mahasiswa mengambil peranan penting yaitu sebagai garda terdepan untuk menjaga kelestarian di bumi,” terangnya.

Sesuai dengan tema yang diusung, ketiga narasumber menyampaikan materi terkait lingkup konservasi. Di samping bahasan tentang prinsip dan pilar konservasi, Tri Dibyo juga menjelaskan terkait tugas pokok dan fungsi dari BKSDA Yogyakarta sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sedangkan Bayu berbagi cerita tentang konservasi penyu di Pantai Pelangi.

Sementara itu, Rahmadiyono lebih memfokuskan tentang peran mahasiswa dalam konservasi. “Selama yang kita lakukan itu baik dan bermanfaat, meskipun kecil dan sederhana, jangan pernah berhenti! Sebab kita tidak tahu hal besar apa yang menunggu di akhir,” ungkapnya. Ia juga menerangkan tentang lingkup konservasi yang dapat dipelajari dengan mudah oleh mahasiswa yaitu melalui buku, film, laman web, e-learning, karya, serta alam itu sendiri. (tsa)

uad.ac.id