Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Sekolah Pascasarjana Adakan Turkiye Educational Trip

Sekolah Pascasarjana Adakan Turkiye Educational Trip

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta mengadakan Turkiye Educational Trip. Rombongan ini dipimpin oleh Direktur SPS Prof Dr. Masyitoh yang didampingi oleh sekretaris SPS Prof. Dr. Herwina dan Kaprodi Doktor Manajemen Pendidikan Islam Dr. Saiful Bahri. Delegasi yang berjumlah 40 orang ini diantaranya adalah 28 mahasiswa S3 yang telah lulus ujian kualifikasi dan sedang menyiapkan bahan-bahan untuk riset persiapan proposal disertasinya.

Kegiatan utama Edu Trip ini adalah melaksanakan seminar internasional Manajemen Pendidikan Islam yang bertemakan Tantangan Era Disrupsi terhadap Lembaga Pendidikan Islam. Para mahasiswa telah melakukan persiapan sejak Agustus 2022 lalu. Makalah dengan tema-tema kelembagaan, dibimbing oleh Prof Masyitoh. Sementara tema-tema kurikulum dan metode, dibimbing melalui coaching oleh Prof Herwina. Sedangkan tema-tema SDM serta sarana, dibimbing oleh Dr. Saiful Bahri.

Sebelum keberangkatan ke Turki, pada pertengahan Januari 2023, peserta melakukan presentasi secara daring. Seminar internasional yang menjadi syarat wajib bagi mahasiswa Doktor MPI kali ini bekerja sama dengan Universitas Ibnu Haldu University di Istanbul (IHU). Melalui Direktur Sekolah Pascasarjana IHU yang juga sebagai Dekan Fakultas Islamic Sciences, Prof. Dr. Bilal Aybakan, para mahasiswa mampu mengambil banyak pengalaman berharga.

Seminar Internasional Manajemen Pendidikan Islam di Istanbul terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama, Selasa (31/01), merupakan paralel session yang berisi presentasi artikel peserta di Hotel Park Inn Radisson Istanbul. Sesi kedua yaitu plenary session dilaksanakan di İbn Haldun Üniversitesi İslami İlimler Enstitüsü yang terletak di kompleks Sulaimaniyah Camii. Delegasi MPI UMJ diterima oleh Prof Dr Aybakan selaku pimpinan sekolah pasca IHU didampingi Prof. Dr. Ihsan Kahveci, guru besar Ilmu Tafsir yang juga merupakan alumni Universitas Al Azhar Mesir.

Plenary session diawali dengan paparan Prof. Masyitoh yang menjelaskan riset-riset para mahasiswa MPI dan memberikan gambaran tentang tantangan Disrupsi Pendidikan. Sementara itu Prof. Bilal Aybakan menyampaikan tentang Urgensi Manajemen Sumber Daya manusia agar lembaga-lembaga pendidikan Islam berkualitas serta mampu menjawab tantangan zaman serta berkompetisi secara global. Dr. Saiful Bahri melengkapi bahwa era disrupsi tidak selalu membawa dampak negatif. Pendekatan antisipatif bisa dilakukan agar sisi dampak positif lah yang lebih dimanfaatkan dalam usaha pengembangan lembaga pendidikan Islam terutama SDMnya. Kemudahan informasi, membangun jaringan, mencari narasumber dan bahan-bahan kajian atau melakukan kajian riset kolaborasi bisa dilakukan di era ini.

Ilkil Athroz Arfan, mahasiswa Islamic Studies and Minor Philosophy IHU asal Malang berkesempatan menyampaikan pengalamannya memperoleh beasiswa dari kampus IHU serta keahlian bahasa asing dan kajian keislaman yang didapatkannya. Demikian halnya yang disampaikan oleh Ana Sulem, mahasiswi lulusan Masters in Basic Islamic Sciences ini menyampaikan pengalaman uniknya mempelajari dan mempraktekkan bahasa Arab dan Inggris serta Turki sekaligus.

Direktur Sekolah Pascasarjana UMJ, Prof Dr. Masyitoh saat memberikan cenderamata kepada Prof. Bilal Aybakan (Dekan Fakultas Islamic Sains Pascasarjana IHU), Rabu ()01/02).

Para peserta sangat antusias berdialog dengan para narasumber. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat dan kenang-kenangan. Para peserta seminar ini rasa sangat bahagia dan mendapatkan spirit keilmuan yang luar biasa. Terlebih pelaksanaan sesi kedua dilakukan di kompleks masjid raya Sulaimaniyah yang dibangun oleh Sultan Sulaiman al-Qanuny. Tepatnya di Darul Hadis, tempat klasik yang dimodif dengan tetap menjaga keasliannya itu seolah membawa peserta ke lorong waktu di akan kesultanan Sulaimaniyah. Tempat para ulama hadis melakukan pengaderan dan menyampaikan ilmunya secara tertutup, sebelum disampaikan secara luas di masjid-masjid. (SB/SBS)