Di tiap peralihan masa, sebuah peradaban tidak terlepas dari peran serta orang berilmu. Namun apakah ilmu yang tinggi saja cukup? Al-Qur’an menasehatkan bahwa berilmu bisa tak berarti tanpa akhlaq (karakter) yang baik. Pengurus Yayasan Ikatan Keluarga Muslim (IKM) Al-Muhajirin Palangka Raya, ketika berikhtiar mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam IKM Al-Muhajirin pada tahun 2011, meletakan pondasi semangat dan keyakinan bahwa di Lembaga Pendidikan ini, ilmu harus berjalan beriringan dengan akhlaq (karakter baik) untuk menghasilkan dampak kemanfaatan dan kebaikan yang luas. Ilmu dan Akhlaq adalah dua hal yang mudah didefinisikan namun memerlukan proses penuh komitmen dan konsistensi dalam perwujudannya. Mendapatkan ilmu tidak sekedar membayar sejumlah harta dan uang. Membangun akhlaq (karakter baik) tidak cukup sekedar doktrin dan ceramah berulang-berulang. Bagi penuntutnya, mewujudkan ilmu dan karakter harus melalui niat baik, proses baik tak kenal lelah, yang beriringan dengan sikap  berserah diri (berdoa) pada Allah agar ridho-Nya menjadikan hasil baik di dunia maupun akherat.

Sekolah ini adalah ladang amal dan kebaikan bagi siapa saja yang terlibat didalamnya. Tiap batu, pasir, kayu yang menjadi elemen bangunannya adalah amanah kepercayaan dari umat. Tiap tetes keringat dan airmata para pendidik dan pengelolanya adalah wujud tanggungjawab menjaga amanah kepercayaan tersebut. Cita-cita para sesepuh Yayasan menginginkan dari sekolah ini hadir para ahli sujud dan ahli ilmu yang keberadaanya menjadi solusi manfaat kebaikan ditengah masyarakat sehingga akhirnya menjadi amal jariah di hari Perhitungan kelak. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan jalan kebaikan bagi sekolah ini untuk mewujudkan generasi Ulil Albab, generasi yang berilmu dan berakhlaqul karimah yang menebarkan manfaat kebaikan. Allahumma Shalli Ala Muhammad.

Luqman Baehaqi (PhD Candidate)

Direktur Pendidikan dan Kendali Mutu

Yayasan Ikatan Keluarga Muslim Al-Muhajirin Palangka Raya