Kamis, 02 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Gagas Inovasi “Smart Phone Socket”, Mahasiswa FK Unpad Raih Prestasi di WYIE 2023 Malaysia

Gagas Inovasi “Smart Phone Socket”, Mahasiswa FK Unpad Raih Prestasi di WYIE 2023 Malaysia

Laporan oleh Anggi Kusuma Putri

[Kanal Media Unpad] Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran berhasil meraih prestasi di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2023 yang menjadi salah satu bagian dari acara International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX). Kegiatan ini berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Malaysia, pada 10 – 13 Mei 2023.

Tim tersebut terdiri dari Siti Silvia Nur Shofa S., Nurul Mufliha Patahuddin, Asep Wirayasa, Nindya Khairunnisa, dan Liana Awalia Lutfunnisa. Kelimanya berhasil meraih medali emas WYIE dan mendapat penghargaan khusus dari World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad, Siti menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah ajang kompetisi Internasional yang berfokus pada pembuatan karya inovasi dalam berbagai bidang. Dalam kesempatan ini, tim FK Unpad membuat sebuah usulan inovasi dalam bidang bioteknologi yang dinamakan “Smart Phone Socket”.

“Kami mengikuti kompetisi WYIE ini dan membuat sebuah inovasi terbarukan dalam bidang bioteknologi, yakni membuat ide mengenai phone socket yang dapat mendeteksi bakteri dalam makanan,” jelas Siti.

Selama kurang lebih enam bulan persiapan, tim berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyempurnakan idenya. Hal ini dilakukan hingga terbentuklah sebuah inovasi “Smart Phone Socket” sebagai teknologi biosensor terbarukan menggunakan Near InfraRed (NIR) dalam deteksi kontaminan bakteri pada makanan untuk mencegah diare.

Dengan menggunakan teknologi tersebut, ponsel dapat melakukan deteksi bakteri yang dapat meresap beberapa sentimeter ke dalam berbagai jaringan tanpa membutuhkan reagen atau alat tambahan.

Pemancaran gelombang NIR pada makanan yang diduga mengandung bakteri akan memicu perpindahan cahaya yang diterima oleh ponsel. Ponsel kemudian dapat menghitung jumlah bakteri berdasarkan perpindahan cahaya yang diterima. sehingga inovasi yang diusulkan menjadi detektor yang sensitif untuk kontaminasi bakteri.

Hal ini menjadikan inovasi ini bermanfaat untuk mendeteksi penyakit dengan praktis dan mudah digunakan.

“Ide ini telah kami kembangkan sampai pada pembuatan model alat,” ujar Siti.

Selanjutnya, tim uga mempersiapkan bahan presentasi seperti video penjelasan ide, poster ilmiah serta poster publik, dan souvenir “Smart Phone Socket” untuk mempresentasikan karya mereka di ajang Internasional ini.

“Karya kami dipajang dalam booth selama dua hari dan kami pun memperagakan serta mempresentasikan mengenai latar belakang, cara kerja, hingga perbandingannya dengan metode lain dalam mendeteksi bakteri kepada juri-juri, inventors, serta exhibitors dari berbagai negara,” jelas Siti.

Tidak hanya itu, tim juga menyampaikan rasa bahagia mereka atas seluruh dukungan yang diberikan, khususnya dari Fakultas Kedokteran Unpad. Tim juga menyampaikan harapan mereka agar inovasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Kami sangat senang bisa mewakili Unpad dalam ajang Internasional WYIE 2023. Kami harap semoga inovasi ini dapat terealisasikan dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat,” ujar Siti. (arm)*