Sabtu, 11 Mei 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

PERINGATAN HARI PAHLAWAN DI SMK N 5 TANGERANG SELATAN

WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG HUMAS & HUBIN SMK NEGERI 5 KOTA TANGERANG SELATAN

Upacara Peringatan Hari Pahlawan dilaksanakan pada hari Selasa, 10 November 2021 bertempat di Lapangan SMKN 5 Kota Tangerang Selatan. Peserta yang mengikuti upacara merupakan perwakilan siswa kelas X & XI, Bapak Kepala Sekolah dan Ibu / Bapak Wakil Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian Beserta Dewan Guru SMKN 5 Tangerang selatan,  Pada Hari Rabu, 10 November 2021 Upacara dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.

SMKN 5 TANGSEL –Tanggal 10 November 2021 diperingati sebagai Hari Pahlawan. Setiap tahun bangsa Indonesia memperingati hari nasional tersebut untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Peringatan Hari Pahlawan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Tanggal 10 November diperingati sebagai hari nasional untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia, khususnya rakyat Surabaya yang terlibat dalam pertempuran Surabaya. Bersumber dari ditsmp.kemdikbud.go.id, pertempuran di Surabaya merupakan perang pertama yang meletus setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini melibatkan pasukan Indonesia dengan pasukan Inggris dan merupakan salah satu pertempuran terbesar juga terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Pertempuran Surabaya menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.  meletus pertempuran Surabaya Sejarah Hari Pahlawan berawal dari pertempuran yang terjadi antara rakyat Kota Surabaya dengan pasukan Inggris yang berawal dari bentrokan bersenjata. Meskipun genjatan senjata sudah ditandatangani pada 29 Oktober 1945, bentrokan masih sering terjadi. Puncak dari bentrokan tersebut terjadi saat Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur tewas pada 30 Oktober 1945. Kejadian ini memicu kemarahan Inggris sehingga memberikan ultimatum kepada Indonesia untuk menyerahkan persenjataan dan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA. Ultimatum tersebut dikeluarkan oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh yang menggantikan Jenderal Mallaby pada 10 November 1945. Selain penyerahan senjata, Inggris juga mengancam akan menggempur Kota Surabaya dari berbagai aspek, yaitu dari darat, laut, dan udara, jika rakyat Indonesia tidak menaati ultimatum tersebut.  Perlawanan rakyat Surabaya terhadap pasukan Inggris Tentara Inggris juga mengeluarkan instruksi yang meminta semua pemimpin bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan. Alih-alih menaati ultimatum, rakyat Surabaya memilih untuk mengabaikannya sehingga meletus pertempuran yang sangat dahsyat. Pertempuran tersebut terjadi di Surabaya pada 10 November 1945 dan berlangsung selama kurang lebih 3 minggu. Medan perang Surabaya mendapatkan julukan “neraka” karena sangat dahsyat dan kerugian yang ditimbulkan tidak sedikit. Sebanyak 20.000 rakyat Surabaya yang sebagian besar warga sipil menjadi korban pertempuran tersebut. Dari pihak Inggris, sebanyak 1.600 tentara tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan peralatan perang rusak dan hancur. Selain itu, diperkirakan sebanyak 150.000 orang terpaksa meninggalkan Surabaya. Banyaknya korban yang gugur serta perjuangan rakyat Surabaya yang tidak kenal menyerah membuat tentara Inggris serasa terpanggang di neraka. Hal inilah yang kemudian membuat Kota Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan dan tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.