Minggu, 12 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Peran Guru Besar untuk Produktivitas UNJA

Peran Guru Besar untuk Produktivitas UNJA

“Cukup banyak yang harus dikerjakan guru besar, produktivitas dinilai per orang. Sehingga Guru Besar semakin produktif, kolaboratif, banyak kegiatan. Tingkatkan pelayanan pada mahasiswa, belajarnya tidak asalan. Kerja seperti itu baru dibayar. Bukan jadi guru besar menjadi bos. Tidur-tiduran di rumah, terima tunjangan. Gak bagus itu”.

Dalam setiap universitas, terdapat sosok yang memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi. Mereka adalah guru-guru ulung, tokoh akademis yang tidak hanya menjadi pemelihara tradisi, namun juga pionir inovasi. Berperan penting dalam mengarahkan universitas, menciptakan budaya pembelajaran yang dinamis, dan mendorong perkembangan intelektual mahasiswa. Guru besar bukan hanya dosen biasa, mereka adalah pilar esensial dalam fondasi pendidikan tinggi yang menantang dan inspiratif. Saat ini Universitas Jambi memiliki 69 Guru Besar. Dimana dalam tahun 2023, terdapat penambahan Guru Besar sebanyak 29 orang.

Membentuk Masa Depan Pendidikan Tinggi

Guru Besar adalah permulaan jenjang akademik tertinggi untuk ujian berikutnya. Mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam pembuatan kebijakan universitas, pengembangan program-program baru, dan penentu arah. Keputusan mereka tentang penelitian yang didanai dan fokus akademik mereka mempengaruhi bagaimana universitas memposisikan diri dalam persaingan global.

Tren dunia yang terus berubah, Guru Besar harus senantiasa beradaptasi dan mencari cara-cara untuk mempertahankan relevansi pendidikan tinggi. Dengan menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan visi mereka, membantu universitas menjawab tuntutan masa depan, termasuk teknologi canggih, tantangan global, dan perubahan sosial.

Mendorong Kolaborasi Antar-Disiplin Ilmu

Seorang Guru Besar hendaklah memiliki pengetahuan yang luas, yang cukup pada bidangnya, dan mampu berkolaborasi antar bidang untuk menyelesaikan masalah kompleks. Caranya dengan menguatkan Kelompok Keilmuan (KK). Guru Besar bisa menjadi fasilitator yang melibatkan fakultas dari berbagai latar belakang. Ini membantu mahasiswa dan peneliti untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan solusi yang lebih komprehensif terhadap masalah yang dihadapi saat ini. Kolaborasi antar disiplin ilmu juga memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dalam belajar bekerja sama dalam tim dan beradaptasi dengan situasi yang beragam.

Menentukan Arah Baru untuk Universitas Jambi

Di Universitas Jambi, saat ini penguatan SDM akhir-akhir ini semakin bagus sehingga harus diberikan arah baru. Berikut 3 arah baru tersebut:

  • 1) Membangun Kultur Baru, yang Mandiri, Unggul, dan Entrepreneurship.

Ada 5 formula penting yang harus dilakukan oleh Guru Besar ke depannya untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa:

  • Menghasilkan platform berpikir kritis (critical thinking);
  • Platform Entrepreneurship dalam bentuk pembelajaran;
  • Paltform Kewirausahaan, yang sekarang sudah berkembang cukup bagus pada mahasiswa UNJA;
  • Platform Inovasi dan Kreativitas. Lebih ditekankan pada penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat dijadikan satu capaian luaran produk inovasi;
  • Platform Artificial Intellegent (AI) untuk pembelajaran.

Itu dia wilayah para Guru Besar UNJA untuk berkiprah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan capaian Guru Besar ini dapat memacu pola pikir yang lebih maju untuk bagaimana mahasiswa-mahasiswa UNJA dapat mengoptimalkan skala potensinya. Nantinya, para Guru Besar diberikan hibah kompetitif dan pendanaan sesuai dengan indeks kerja.

  • 2) UNJA Harus Mentransformasi Diri Melalui Digital Transformasi

Berikut daftar sistem informasi UNJA saat ini yaitu, Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), Sistem Informasi Tugas Akhir Terintegrasi (ELISTA), Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), Sistem Terintegrasi Pengabdian Masyarakat (e-DIMAS), Sistem Informasi Akademik Kampus Merdeka (SIAKADEKA), Sistem Informasi Akademik Blok, Sistem Informasi Laboratorium (SILABOR), Katalog Perpustakaan, e-Learning Universitas Jambi, e-Konseling, e-Registration UNJA, dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNJA.

  • 3) UNJA Harus Melakukan Transformasi Menuju PTN-BH

Institusi harus melakukan transformasi. Itu dapat terjadi dengan baik dengan syarat UNJA harus mandiri, salah satu wujudnya adalah UNJA menjadi PTN-BH. Beberpa bentuk yang dilaksanakan UNJA menuju Badan Hukum yaitu, meningkatkan akreditasi skala nasional dan internasional, bertambahnya jumlah Guru Besar, terintegrasinya sistem penunjang yang berbasis elektronik, dan memperkuat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

Itulah poin-poin penting dalam rangka reputasi akademik UNJA semakin tinggi. Jadi tidak ada lagi cerita Guru Besar yang tidak dilibatkan, sekarang semua kegiatan dibebaskan untuk berkreasi sekreatif mungkin. Perannya tidak hanya di kampus saja, tetapi juga di luar kampus. Begitulah tantangan ke depannya. Jadi semakin banyak tugas yang harus diemban, bukan hanya tidur di rumah. Guru Besar juga harus mempertahankan pemberian layanan terbaik untuk mahasiswa.

Prof. Sutrisno / Dimas Anugrah Adiyadmo / Yulia / HUMAS