Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Siapkan Lulusan Berkompeten, PT. Pama Persada Nusantara Dorong SMKN 2 Depok Terapkan Budaya Kerja di Sekolah

Siapkan Lulusan Berkompeten, PT. Pama Persada Nusantara Dorong SMKN 2 Depok Terapkan Budaya Kerja di Sekolah

Menghadapi tantangan revolusi 4.0 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus berinovasi secara adaptif dan dinamis serta mampu menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi. Dibutuhkan komitmen yang tinggi agar SMK mampu menghasilkan lulusan berkualitas dan kompeten dalam bidang literasi data, teknologi, dan pemahaman tentang manusia sebagai tenaga kerja produktif serta profesional. Ciri budaya kerja di industri adalah budaya kerja yang produktif, disiplin, peduli, tanggungjawab, dan jujur dengan sikap kerja yang benar agar selamat dan sehat dalam bekerja. Oleh karena itu, pendidikan dan proses belajar di SMK harus dirancang agar menyerupai tempat kerja di dunia industri atau dunia usaha, baik peralatan, sarana prasarana pendukung, ketrampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi, maupun budaya kerjanya. Tata nilai dalam budaya kerja industri yang minimal harus sudah diterapkan di SMK adalah 5R, terdiri dari ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin.

Sebagai upaya penguatan dalam menerapkan budaya kerja di sekolah, SMKN 2 Depok berkolaborasi dengan PT Pama Persada Nusantara menyelenggarakan workshop budaya kerja pada Rabu, 11 November 2021 yang dihadiri oleh Prof. Dr. Edy Supriyadi, M.Pd., (dosen UNY), Dr. Ketut Ima Ismara, M.Pd. M.Kes., (dosen UNY), Surono, S.Pd. M.Pd., (dosen UNY), Ahmad Ulin Nuha, S.Pd., (PT. Pama Persada Nusantara) serta diikuti guru jurusan dan pengampu kelas 10 Teknik Otomasi Industri (Teknik Elektronika). Dalam kegiatan ini para guru diberikan penjelasan tentang budaya kerja di PT. Pama Persada Nusantara. SMKN 2 Depok merupakan satu-satunya SMK di Jogja yang sudah melaksanakan MoU dengan PT. Pama Persada Nusantara. Ahmad Ulin Nuha, S.Pd., mengungkapkan bahwa lulusan SMKN 2 Depok Sleman memiliki ciri khas tersendiri di PT. Pama Persada Nusantara.

Lebih lanjut Ahmad Ulin Nuha, S.Pd., menjelaskan bahwa saat ini, hampir semua perusahaan menggunakan sistem kerja dengan penjanjian kerja. Seorang pekerja harus mengetahui posisi atau status kebekerjaannya, apakah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Terbatas (PKWTT), apabila waktu perjanjian kerja telah selesai, maka dilakukan tes ulang. Sejauh ini pekerja yang tidak lulus dan akhirnya tidak diperpanjang, paling banyak disebabkan oleh perilaku dan attitude (soft skills). Oleh karena itu, penguatan karakter siswa selama pembelajaran di SMK menjadi sangat penting untuk diperhatikan. (Ratri/Eka/Win)