Rabu, 15 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Teknologi “ Si Hitam: Tinta Cumi-Cumi (LOLIGO SP.) Antarkan Dr.Mohamad Fadjar Raih Guru Besar

Teknologi “ Si Hitam: Tinta Cumi-Cumi (LOLIGO SP.) Antarkan Dr.Mohamad Fadjar Raih Guru Besar
Prof. Dr. Ir, Mohamad Fadjar, M.Sc.
Prof. Dr. Ir, Mohamad Fadjar, M.Sc.

Prof. Dr. Ir, Mohamad Fadjar, M.Sc., lahir di Surabaya pada tanggal 14 Oktober 1962, berhasil meraih gelar Guru Besar dalam Acara Pengukuhan yang berlangsung di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya pada Senin, 11 Desember 2023. Dengan gelar ini, Prof. Fadjar menjadi Profesor aktif ke-22 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya dan Profesor aktif ke-199 di Universitas Brawijaya. Ia juga memperoleh posisi Profesor ke-358 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul ”Teknologi “Si Hitam “: Tinta Cumi-Cumi (LOLIGO SP.) untuk kesehatan Ikan dan Udang Budidaya,” Prof. Fadjar memaparkan inovasi terbarunya yang dijuluki “Si Hitam.” Teknologi ini merupakan pengembangan ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) yang berasal dari limbah produk industri seafood. Menariknya, ekstrak tinta ini tidak hanya efektif, namun juga murah dan aplikatif.

“Si Hitam” dirancang sebagai bahan perendam benih ikan atau udang yang terkena bakteri patogen, dengan dosis 265 ppm. Selain itu, teknologi ini juga digunakan sebagai campuran pakan udang dengan dosis 500 mg ekstrak tinta cumi-cumi/kg pakan. Keunggulan utama dari teknologi ini terletak pada kemampuannya meningkatkan nilai nutrisi pakan dan menghambat pembentukan biofilm, quorum sensing, serta pertumbuhan bakteri patogen pada budidaya ikan dan udang.

Teknologi ini memiliki potensi besar untuk menanggulangi serangan White Faeces Syndrome (WFS) dan Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) berkat kandungan betaine, asam sinamat, choline, dan 2-piperedinone dalam ekstrak tinta cumi-cumi. Selain itu, “Si Hitam” juga berperan sebagai immunostimulan pada udang vannamei (L. vannamei) dan berfungsi sebagai anti bakteri serta anti virus pada budidaya ikan air dan udang.

Meskipun memiliki berbagai keunggulan, teknologi “Si Hitam” juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah ketergantungan pada bahan baku cumi-cumi (Loligo sp.), yang dapat terpengaruh oleh cuaca atau musim. Saat cuaca buruk dan ombak besar, nelayan tidak dapat berlayar ke laut, mengakibatkan berkurangnya hasil tangkapan cumi-cumi dan mempengaruhi produksi tinta cumi-cumi sebagai bahan baku untuk ekstrak tinta cumi-cumi.

Dengan adanya ekstrak tinta cumi-cumi sebagai anti bakteri dan immunostimulan pada budidaya ikan dan udang, diharapkan dapat mengurangi dampak serangan patogen, mengurangi kematian pada ikan dan udang budidaya, serta meningkatkan produksi dan keberlanjutan akuakultur di Indonesia.

Prof. Dr. Ir, Mohamad Fadjar, M.Sc. menyelesaikan studi S1 di Institut Pertanian Bogor (Ir, 1986), S2 di Wageningen University (M.Sc., 1992), dan meraih gelar Doktor di Universitas Airlangga (Dr., 2011). (WDD/Humas UB)