Senin, 20 Mei 2024
Sekolah Menengah Pertama

LAGI,LAGI, … DAN LAGI. SMP 4 PAKEM JUARA I GLADHI KAWRUH DAN NGUDHAR TEMBANG TAHUN 2024

LAGI,LAGI, … DAN LAGI.  SMP 4 PAKEM  JUARA I  GLADHI KAWRUH DAN NGUDHAR TEMBANG TAHUN 2024

Foto : Penerimaan piala kejuaraan oleh Shierly, Amirah dan Griselda Joza diserahkan oleh Ibu Supraptiningsih (Kasi Kurikulum dan Kesiswaan SMP Dinas Pendidikan Kab. Sleman)

Urip kaya nunggang sepeda. Kanggo njaga keseimbangan, sampeyan kudu terus maju”. Hidup itu seperti naik sepeda, artinya perlu  menjaga keseimbangan dan harus terus maju. Seperti halnya SMPN 4 Pakem dalam berprestasi, selalu bertahan mempertahankan juaranya bahkan mendapatkan prestasi yang kian hari kian melejit. SMP Negeri 4 Pakem sudah tidak asing dengan kata “juara”, seperti brandingnya “Sekolah Berkarakter Juara”. Jadi tidak hanya juara dalam hal akademik  tetapi juga memiliki juara karakternya.

Berbagai inovasi layanan sekolah dilakukan SMP Negeri 4 Pakem untuk terus mengembangkan seluruh peserta didiknya sesuai dengan kemampuan terbaiknya. Salah satu inovasi layanan sekolah yang diakui oleh pemerintah kabupaten Sleman melalui SK Bupati adalah  literasi aksara Jawa digital (Laksita. Total ada 11 inonasi yang mendapatkan penghargaan kementerian dan bupati). Program Laksita dirancang untuk memberikan layanan komprehensif kepada peserta didik khususnya dalam penerapan nilai-nilai kebudayaan Jawa. Program ini memberikan ruang kepada seluruh peserta didik SMP Negeri 4 Pakem meliputi literasi membaca bahasa Jawa, penerapan unggah-ungguh berdasarkan nilai budaya Jawa hingga pengembangan kesusasteraan Jawa. Keseluruhan program Laksita dikemas dengan berbasis digital dengan media iPad. Hal ini dilakukan karena semua peserta didik SMP Negeri 4 Pakem menggunakan  iPad tanpa terkecuali. Semua siswa difasilitasi penuh oleh orang tua masing-masing.

Salah satu bukti nyata dari keberhasilan program Laksita hadir melalui kejuaraan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Rabu, 17 Januari 2024  tim gladhi kawruh dan ngudhar tembang dari SMPN 4 Pakem berhasil membawa pulang trophy sebagai juara 1 lomba gladhi kawruh dan ngudhar tembang. Kejuaraan ini tentunya didapat dengan segala persiapan yang dilakukan dengan penuh semangat oleh Hilda Shierly Rahmawati (9C), Amirah Rasyida Salma Insani (7B), dan Griselda Joza Azkadina (7B). Ini merupakan dampak tidak langsung dari penerapan-penerapan karakter yang sudah dibiasakan dari SMPN 4 Pakem seperti unggah-ungguh saat bertemu guru atau sesama siswa, pembiasaan menggunakan bahasa Jawa di hari Kamis, menggunakan baju adat Jawa di hari tertentu, pembiasaan pemanfaatan aksara Jawa, dll. Pembiasaan ini juga merupakan bagian dari penerapan Pendidikan Khas Kejogjaan yang telah dicanangkan pemerintah DIY.

Selepas dari penerapan yang sudah dibiasakan sekolah, pastinya ada usaha yang membara dari tim Gladhi Kawruh dan Ngudhar tembang. “Saya awalnya kurang yakin untuk mendapatkan juara 1 karena saya memiliki tim baru/partner baru yang belum memiliki pengalaman banyak dalam lomba ini. Saya merasa belum ada chemistry yang cukup besar dalam tim kami, tetapi semakin banyak pertemuan kami untuk berlatih, semakin mendekati hari H lomba. Saya merasa kami cukup memahami karakter 1 sama lain, sehingga memungkinkan untuk membangun rasa solidaritas dalam lomba ini.” Ujar Shierly. Kini kita tahu betapa banyak hal yang perlu dipersiapkan dalam lomba tersebut. Bukan hanya sekedar hafalan materi tetapi juga membangun chemistry sebagai tim. “Bersusah-susah kami bergandengan dan mengangkat trophy kami bersama,” Mungkin itu sedikit kata-kata motivasi dari Shierly dkk.

Raut kebahagiaan pun nampak di wajah mereka, setelah mendengar keputusan juri pada pukul 15.00 WIB saat itu. Di aula SMPN 1 Sleman, hati berdebar kencang, tangan yang sudah dingin, dan keringat membasahi dahi mereka tentunya hal tersebut dirasakan oleh peserta lain juga karena menunggu pengumuman kejuaraan lomba. Begitu diumumkan sebagai juara 1, Shierly dkk sujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah diberikan kemenangan pada lomba kali ini. “Rasanya sangat senang dan bersyukur. Jujur awalnya saya merasa cukup berat untuk dapat meraih juara. Bahkan target saya pribadi minimal juara 3 saja sudah baik karena persiapan saya dan teman-teman hanya sekitar 1 minggu. Biasanya lomba gladhi kawruh dan ngudhar tembang dilaksanakan sendiri-sendiri, jadi untuk materinya lebih ringan (lebih sedikit). Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dan tentunya tim saya yang sudah mau membagi waktu di tengah kesibukan kami masing-masing untuk latihan,” ucap pungkasan dari salah satu siswi tim gladhi kawruh dan ngudhar tembang.

Kita tidak akan pernah merasakan kemenangan jika tidak ada keberanian dari dalam diri kita untuk mencoba menjadi juara. Kalah itu bukanlah sebuah akhir dari segalanya, hanya saja menunggu kemenangan yang tertunda. Jadilah orang yang merasa bodoh karena semakin banyak mempelajari ilmu, dan jangan menjadi seseorang yang merasa sebagai pemenang padahal ilmunya masih terbatas. Jangan menjadi orang yang pesimis karena untuk mendapatkan kemenangan juga diperlukan keyakinan terhadap tim dan diri sendiri. Salam Juara, Pradnyasisi Jaya!