Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

UPH Resmi Buka Pusat Studi Bahasa dan Budaya, Hadirkan Pelayanan Terbaik untuk Literasi dan Pendidikan Bahasa

UPH Resmi Buka Pusat Studi Bahasa dan Budaya, Hadirkan Pelayanan Terbaik untuk Literasi dan Pendidikan Bahasa

Universitas Pelita Harapan (UPH) secara resmi membuka Pusat Studi Bahasa dan Budaya (PSBB) pada 14 Maret 2024 di D502 UPH. Peresmian dilakukan oleh Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., selaku Presiden UPH, Eric Jobiliong, Ph.D., selaku Vice President of Academics, Research, and Innovation UPH, Dr. Ing. Ihan Martoyo, S.T., M.Sc., selaku Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPH, Oh Yen Nie, S.E., M.Ed., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPH, dan Atalya Agustin, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua PSBB UPH.  

PSBB UPH merupakan pusat studi yang secara khusus menitikberatkan kegiatannya pada penelitian dan pengembangan di bidang bahasa, serta menempatkan diri sebagai pusat keunggulan dalam bidang linguistik, baik teori maupun terapan. PSBB UPH juga secara aktif akan menyelenggarakan pertemuan ilmiah nasional dan internasional. Selain itu, PSBB UPH juga berkomitmen untuk melaksanakan pelatihan, pelayanan kepada masyarakat, asesmen dalam bidang bahasa, dan pengembangan sumber belajar bahasa. 

Meresmikan PSBB UPH, Dr. Stephanie Riady, B.A., M.Ed., dalam sambutannya mengatakan perjalanan menuju dibukanya pusat studi bahasa UPH dimulai dari kebutuhan yang dirasakan oleh para tenaga pendidik di sekolah-sekolah yang berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), di mana setiap harinya para guru mendidik lebih dari 30.000 siswa-siswi yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda baik dari dalam maupun luar negeri. 

“Siswa-siswi kami contohnya banyak yang berasal dari Papua, di mana mereka menganut Bahasa Indonesia ataupun bahasa asing sebagai bahasa kedua dan ketiga setelah bahasa daerah mereka. Contoh lainnya lagi juga kami memiliki siswa-siswi yang berasal dari mancanegara, sehingga belajar Bahasa Indonesia itu merupakan sesuatu hal yang baru bagi mereka. Oleh karena itu, melalui PSBB ini UPH berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi bagi pembelajaran bahasa dan juga pemanfaatannya bagi masyarakat,” jelas Dr. Stephanie Riady. 

Dr. Stephanie Riady berharap, melalui berbagai kegiatan yang akan dilakukan di PSBB UPH ini dapat semakin meningkatkan kemampuan dan cinta akan Bahasa serta Budaya Indonesia maupun negara lainnya pada mahasiswa 

Dalam pelaksanaannya, PSBB UPH akan terbagi menjadi tiga unit dengan berbagai program unggulan, yakni: 

  1. Unit Penelitian dan Publikasi: Berfokus pada penelitian bahasa dan budaya yang melibatkan berbagai disiplin akademik lintas bidang (interdisipliner). Beberapa program unggulan dari unit ini antara lain riset literasi bahasa, riset pragmatik siber atau penggunaan bahasa di media sosial, riset pembelajaran Bahasa Indonesia dan bahasa asing, riset kebahasaan dan kebudayaan untuk penelitian dialek Bahasa Indonesia dan pemertahanan bahasa yang hampir punah, serta lainnya. 
  1. Unit Pelatihan dan Pelayanan Masyarakat: Berfokus untuk meningkatkan kemahiran kebahasaan dan layanan masyarakat dalam bidang bahasa dan budaya. Beberapa program unggulannya adalah pelatihan Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), klinik bahasa untuk penyuntingan naskah disertasi, dan lain-lain. 
  1. Unit Asesmen dan Pengembangan Sumber Belajar: Berfokus pada pengembangan alat ukur dan berbagai sumber belajar bahasa, mulai dari buku hingga bahan belajar mandiri secara interaktif berbasis digital dan pembelajaran online. Beberapa program unggulannya adalah Uji Kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI), pengembangan alat atau aplikasi pengukuran dan peningkatan kemampuan literasi, pengembangan berbagai sumber belajar berbasis digital dan aplikasi, serta peningkatan English Ability Test (EAT) seperti Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan Test of English for International Communication (TOEIC).  

Dalam sambutannya, Atalya Agustin, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Pelaksana PSBB UPH menyatakan bahwa berdirinya pusat studi ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab UPH sebagai institusi pendidikan untuk mengoptimalkan kapasitas berbahasa.  

“UPH menyadari pentingnya pengembangan bidang bahasa ini, khususnya ilmu bahasa, budaya, pendidikan bahasa, dan literasi. Oleh karena itu UPH mendukung penuh pembentukan PSBB ini melalui komitmen dari Rektorat, fakultas, dan LPPM UPH. Pembentukan PSBB ini juga sejalan dengan program yang dibicarakan pemerintah untuk terus menggalakan dan memperkuat literasi, serta sejalan dengan tiga pilar utama Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) yaitu mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” tutur Atalya. 

Setelah peresmian, Atalya mengungkapkan bahwa tim PSBB UPH akan melanjutkan riset dalam bidang corpus atau kumpulan teks cerita anak. PSBB UPH akan bekerja sama dengan penerbit Bukuaku Digital Indonesia untuk mengembangkan kerangka cerita anak yang nantinya dapat dipakai di sekolah-sekolah yang berada di dalam naungan YPPH ataupun sekolah mitra. 

Acara peresmian juga disambung dengan gelaran seminar bertajuk “Quo Vadis: Pembelajaran Bahasa” yang menghadirkan Prof. Dr. Drs. Suroso, M.Pd., Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Prof. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Universitas Sanata Dharma (USD) sebagai narasumber. 

Melalui pendirian PSBB ini, UPH berharap dapat terus memberikan manfaat bagi pengembangan bahasa dan pemanfaatannya untuk kemajuan masyarakat. 

 

Tentang LPPM dan PSBB UPH 

LPPM UPH memfasilitasi berbagai aktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat serta mendorong luaran penelitian, publikasi, HKI dan karya seni dari UPH.  Dibentuknya Pusat Studi Bahasa dan Budaya (PSBB) adalah respon terhadap peluang dan kebutuhan riset yang melibatkan pengembangan bahasa, analisis linguistik, dan peran AI secara kontekstual di Indonesia. PSBB juga akan menjadi tempat terciptanya berbagai layanan bagi komunitas akademis maupun peneliti di kampus dan masyarakat.