Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

UI Sosialisasikan Program IISMA Co-Funding 2024, Jumlah Awardee Bertambah Dua Kali Lipat

UI Sosialisasikan Program IISMA Co-Funding 2024, Jumlah Awardee Bertambah Dua Kali Lipat

Pendaftaran Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Co-Funding 2024 mulai dibuka pada pekan pertama bulan April. Mahasiswa yang lolos seleksi akan diumumkan pada pekan pertama bulan Mei dan persiapan keberangkatannya ditargetkan pada bulan Juni hingga Agustus 2024. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Program IISMA 2024, Dr. Eng. Ir. R. Rachmat Sriwijaya, S.T., M.T., dan Manajer Bidang Umum dan Administrasi IISMA 2024, Andi Rahadiyan Wijaya, Ph.D., pada webinar “Sosialisasi Program IISMA Co-Funding 2024” yang diadakan oleh Center of Independent Learning (CIL) Universitas Indonesia (UI), Selasa (2/4) lalu.

Program IISMA Co-Funding akan berlangsung selama lima bulan, yakni pada Agustus 2024 hingga Januari 2025. Tahun ini, terdapat lebih dari 44 kampus tujuan untuk jenjang sarjana yang tersebar di Amerika Serikat, Inggris, Eropa, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan beberapa wilayah lainnya. Sementara itu, untuk jenjang vokasi, terdapat 29 kampus tujuan yang tersebar di beberapa negara. Kuota per kampus pada program IISMA Co-Funding ini ditargetkan sebanyak 10 hingga 20 mahasiswa.

Kepala CIL UI, F. Astha Ekadiyanto, S.T., M.Sc., menyebut bahwa UI mendukung penuh Program
IISMA Co-Funding yang dijalankan oleh pemerintah. “UI sangat mendukung partisipasi mahasiswa
untuk kegiatan pembelajaran, termasuk Program IISMA. Tentunya, kita berharap generasi muda
mendapat pengalaman global dan kesempatan untuk belajar di negeri orang, melalui IISMA semua
dipersiapkan dengan baik,” kata Pak Astha.

IISMA Co-Funding adalah program pendanaan bersama antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung mahasiswa mengikuti program mobilitas internasional. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Indonesia tentang keragaman akademik dan budaya internasional, serta memperkuat jejaring mahasiswa Indonesia di tingkat global. Program ini memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester.

Menurut Dr. Rachmat, total pendaftar Program IISMA 2024 mencapai 10.363 peserta yang terdiri atas 8.381 mahasiswa program sarjana dan 1.982 dari program vokasi. Dari total tersebut, hanya 2.277 mahasiswa yang lolos tahap wawancara. Keseluruhan peserta masuk melalui tiga jalur, yakni Reguler, Afirmasi, dan Co-Funding. “Kami berharap meski ada tiga kategori tersebut, semua adalah IISMA dari Kemendikbudristek. Perbedaan jalur hanya masalah teknis, namun secara umum keberlangsungan program akan tetap sama, tidak ada perbedaan status antar ketiga jalur tersebut,” ujarnya.

Andi menjelaskan bahwa jalur Co-Funding dan Reguler hanya berbeda dalam skema pendanaan dan daftar perguruan tinggi mitra. Terkait ketentuan pendaftaran, tanggal keberangkatan, dan durasi pelaksanaan program tetap diberlakukan sama. Mahasiswa yang mendaftar Program IISMA CoFunding harus melewati proses seleksi yang sangat ketat. Ditambah, jumlah penerima dari  jalur tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun lalu, sehingga kesempatan mahasiswa untuk mengikuti program ini semakin besar. Tahun ini, kesempatan mahasiswa dari jalur IISMA Co Funding ditambah menjadi minimal 750 awardees.

Untuk itu, Andi berpesan kepada seluruh mahasiswa agar menggunakan kesempatan tersebut sebaik mungkin. Ia berharap mahasiswa tidak hanya belajar di luar negeri, tetapi juga membangun networking. “Kunci sukses di masa depan adalah networking, baik dari lingkup nasional maupun internasional. Jangan lihat dari segi biaya yang dikeluarkan, tetapi anggap sebagai investasi untuk koneksi di masa depan,” katanya.