Selasa, 25 Juni 2024
Perguruan Tinggi

Prodi D3 Budidaya Tanaman Perkebunan Untan Bekerjasama dengan WWF Indonesia Latih PPSMMB terkait Praktik Perkebunan yang Baik

Prodi D3 Budidaya Tanaman Perkebunan Untan Bekerjasama dengan WWF Indonesia Latih PPSMMB terkait Praktik Perkebunan yang Baik

Desa Seberu, Silat Hilir, Kapuas Hulu – Kantor Perkumpulan Petani Sawit Mandiri Mitra Bersama (PPSMMB) di Desa Seberu, Kecamatan Silat Hilir, menjadi pusat pelatihan budidaya kelapa sawit yang baik bagi petani setempat.

Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari, mulai dari tanggal 1-2 Juni 2024, diikuti oleh 120 petani sawit dan diselenggarakan oleh WWF Indonesia bekerja sama dengan Prodi D3 Budidaya Tanaman Perkebunan Faperta Untan (D3 BTP Faperta Untan).

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani kelapa sawit dalam menerapkan teknik budidaya yang tepat dan ramah lingkungan, serta meningkatkan produktivitas kebun sawit yang mereka miliki.

Peserta diberikan materi mengenai berbagai aspek budidaya kelapa sawit, termasuk lahan dan konservasi lahan kebun kelapa sawit, pemilihan bibit yang berkualitas, pemeliharaan tanaman belum menghasilan dan menghasilkan, teknik pemupukan yang efektif, dan metode pengendalian hama penyakit tanaman.

Materi-materi tersebut diberikan langsung oleh dosen D3 BTP Faperta Untan pungkas bang Jimmy Syahirsyah, WWF-Indonesia Kalbar.

Selain sesi materi di kelas, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi lahan milik petani untuk bersama-sama belajar dan mengevaluasi berdasarkan materi yang disampaikan.

Dr Supriyanto, Koordinator D3 BTP sekaligus perwakilan dari Universitas Tanjungpura mengatakan tujuannya kegiatan ini tidak lain untuk membantu peserta melihat perkebunan sawit yang dikelola dengan baik sehingga dapat menjadi contoh dalam mengembangkan produktivitas kebun sawit yang dimiliki.

Dalam praktek lapangan tersebut, peserta didampingi oleh seluruh pemateri untuk mengunjungi lokasi perkebunan terdekat. Mereka diajak melihat kebun tanaman menghasilkan, lokasi pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT), dan demonstrasi pemupukan Dolomite, NPK dan Pupuk Bokashi, aplikasi konservasi tanah dan air.

Peserta juga diajarkan langsung oleh salah satu pemateri Ibu Ir Henny Sulistyowati, MMA terkait bahaya penggunaan kecambah dari kentosan dan bagaimana mendeteksi bibit dura, untuk memahami perbedaan antara bibit bersertifikasi dan yang belum tersertifikas. Namun hebatnya dilahan milik petani yang bernaung dibawah Perkumpulan Petani Sawit Mandiri Mitra Bersama (PPSMMB) ini kesadaran petani akan bibit bersertifikat sudah sangat tinggi, hal ini dibuktikan dilapangan tidak ditemukannya bibit aspal/dura.

Hal ini juga diaminkan oleh salah satu peserta dari PPSMMB dan juga merupakan peserta yang paling antusias selama pelatihan yaitu Bapak Petrus, beliau mengatakan bahwa selama ini petani dalam pembelian kecambah selalu membeli dari produsen kecambah resmi yaitu PPKS.

“Peserta sangat antusias dan merasa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru mengenai aplikasi pupuk dengan 4T serta cara pengelolaan perkebunan yang efektif dan ramah lingkungan,” tutur Muhammad Salamun dari WWF-Indonesia Kalbar.

Bapak Nur Arifin, SP, M,Si selaku ketua prodi D3 BTP, yang menjadi salah satu pemateri, beliau berharap bahwa pelatihan ini dapat menjadi kelompok yang dapat menerapkan Praktik Perkebunan yang baik yang memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu, khususnya di bidang perkebunan kelapa sawit.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, petani dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kelapa sawit, serta mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” tutup Nur Arifin.