Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Unika dan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Gandeng Penyerap Komoditas Petani

Unika dan Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Gandeng Penyerap Komoditas Petani

Tim penerima hibah Matching Fund Kedaireka Ditjen Dikti Ristek 2022 dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang selama tiga hari (23-25/9/2022) melakukan penelitian dan diskusi hasil penelitian di Yogyakarta. Penelitian mengambil judul “Pengembangan Start-Up Perhutanan Sosial untuk Peningkatan Kapasistas dan Kesejahteraan Petani Perhutanan Sosial”.

Kegiatan pada tiga hari tersebut juga berfokus pada diskusi untuk pembentukan unit bisnis dan peningkatan kapasitas koperasi perhutanan sosial. Penelitian diketuai B Linggar Yekti Nugraheni SE MCom PhD CA (Akuntansi) dengan anggota Dr Agnes Advensia Chrismastuti SE MAk CPA, R Setiawan Aji Nugroho ST MCompIT PhD, Dr Robertus Probo Yulianto Nugrahedi STP MSc, Shresta Purnamasari SE MSc, Christya Putranti SH MH, Apelina Theresia SE MAk, dan Stefani F Dewi SE MSc. Anggota peneliti memiliki beragam disiplin ilmu yaitu manajemen, perpajakan, pengolahan pangan, ilmu komputer dan ilmu hukum, serta melibatkan mahasiswa dari kelima program studi tersebut.

unit bisnis perhutanan sosial. Acara dilanjutkan dengan paparan dari masing-masing Direktorat Kementerian Pertanian dan Deputi Bidang Perkoperasian dan Kementerian Koperasi dan UKM dan paparan dari tim peneliti mengenai pentingnya tata kelola operasi dan keuangan, penguatan database dan dukungan teknologi dalam pengelolaan perhutanan sosial.

Ketua peneliti B Linggar Yekti Nugraheni SE MCom PhD CA juga menjelaskan bahwa diskusi pembentukan unit bisnis tersebut menjadi langkah penting agar petani perhutanan sosial dapat berkomunikasi dengan offtakers secara langsung sehingga dapat memutus rantai distribusi komoditas petani perhutanan sosial yang selama ini panjang dan rumit.

Peneliti bersama dengan pihak yang hadir juga mengembangkan model unit bisnis yang mengedepankan peran koperasi dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh GEMA Perhutanan Sosial.

“Para offtakers atau para penyerap komoditas petani memaparkan kebutuhan mereka, kemudian petani merespon kebutuhan tersebut dengan menawarkan komoditas yang bisa dijual kepada pihak offtakers. Diskusi ditutup dengan kesepakatan bersama antar semua pihak yang hadir untuk mendukung usaha dan unit bisnis yang akan dikembangkan oleh GEMA Perhutanan Sosial” ujarnya.

 

#https://www.krjogja.com/berita-lokal/read/474918/unika-dan-gerakan-masyarakat-perhutanan-sosial-gandeng-penyerap-komoditas-petani