Minggu, 19 Mei 2024
Sekolah Menengah Atas

Gerilya Untuk Perjuangan yang Belum Usai: OSN-P 2022

Gerilya Untuk Perjuangan yang Belum Usai: OSN-P 2022

Waktu terus bergulir. Tak terasa, medan perang selanjutnya akan segera datang bagi tim seleksi olimpiade SMAN 1 Pemali. Pahit manis OSN-K bulan Mei lalu biarlah berlalu. Ada perjuangan yang lebih besar yang menanti ke-13 pasukan perang di akhir Agustus nanti. Hal itu tak lain adalah Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi (OSN-P) Se-Bangka Belitung.
Dengan rival tanding yang tidak main-main, kurang lebih 10 orang perwakilan per bidang dan per kabupaten, peserta OSN-P 2022 di seluruh Indonesia mencapai 19.629 peserta! Bangka Belitung sendiri dengan 7 Kabupaten, kurang lebih memiliki 70 saingan untuk mendapatkan 1 orang juara 1 per bidang, dan sisanya bertarung meraih passing grade. Tentunya olimpiade ini menjadi kompetisi bergengsi dan cukup sulit untuk melengserkan lawan tanding dan berdiri paling akhir menyabet medali OSN.
Untuk itu, peserta OSN-P, pembina serta guru pembimbing SMAN 1 Pemali cukup sadar diri persaingan masif yang akan dihadapi nantinya. Dengan koordinasi beberapa pihak, bimbingan belajar berkenaan olimpiade diperketat, serta peserta didik dilonggarkan dari beberapa kegiatan sekolah. Sejak tanggal 15 Juli, peserta OSN-P ini dikhususkan pelatihan melalui Zoom Meeting W-PEN setiap akhir pekan, dari Jum’at hingga Minggu, kurang lebih 3–4 jam setiap pertemuan. Guru pembimbing juga di beberapa kesempatan memberikan bimbingan khusus kepada tim olimpiadenya, serta dibantu dengan pelatih dari luar bagi beberapa tim olimpiade. Sedangkan di masa luang, para peserta melakukan latihan mandiri dengan teman secabang yang berhasil lolos, maupun latihan personal. Ini ditujukan tak lain tak bukan sebagai bentuk keseriusan menghadapi OSN-P mendatang.
Sejak keluarnya putusan tanggal resmi OSN-P bulan Agustus 2022, suasana kompetitif semakin mewarnai pelatihan tim OSN-P. Banyak dari peserta OSN-P yang mengalami demam panggung, rasa minder, bahkan sindrom gila belajar akibat waktu yang semakin mendekati hari H, meski beberapa masih bisa rileks menjelang OSP. Namun di saat inilah, rasa kebersamaan dan kebanggaan mewarnai tim olimpiade SMAN 1 Pemali. Dukungan dari sekitar juga sedikit banyak membesarkan hati. Meyakini apapun hasilnya adalah yang terbaik, dengan perjuangan terbaik pula yang diberikan.
Seminggu sebelum hari H, informasi mulai banyak bertebaran. Timeline dan berita seputar juknis, peraturan, dan lainnya sudah mulai disebarkan di grup telegram per bidang masing-masing. Informasi terkait persyaratan juga terus dikembangkan di website pengerjaan sehingga peserta wajib memantau selalu perkembangan yang ada di akun OSP setiap peserta. Admin Instagram puspresnas juga beberapa kesempatan mengabarkan informasi di postingannya.
Sejak tanggal 18—20 Agustus 2022, ujicoba OSN-P mulai dibuka. Beberapa bidang OSN-P memberikan kebijakan tertentu kepada peserta perihal simulasi ini, sosialisasi persoalan dan sistem proctoring. Setiap bidang memiliki perbedaan tahap seleksi tentunya. Ada cabang yang mengharuskan pesertanya diproyeksikan masing-masing, ada juga yang cukup per cabang. Semua dinfokan lebih lanjut melalui pedoman via dokumen maupun sosialisasi dan video Youtube. Peserta didik juga diinformasikan mengenai syarat buta warna di beberapa bidang, SK sehat, serta mengisi setiap form yang diajukan di website perlombaan, seperti Pakta Integritas, Data Diri, Foto Diri, dan semacamnya. Kelengkapan ini wajib dipenuhi selambat-lambatnya di tanggal terakhir, 20 Agustus untuk mengurangi dampak yang tidak-tidak di kemudian hari serta mengurangi risiko peserta terkendala secara teknis pada hari pelaksanaan.
Minggu berikutnya, OSN-P ini resmi dilaksanakan. Per tanggal 22 Agustus 2022, Senin, setiap cabang yang di kompetisi di hari itu telah membuka laman pengerjaannya. Tim Olimpiade SMAN 1 Pemali yang berhasil meraih 6 cabang, berlaga di hari yang berbeda. Hari pertama (Senin) disambut oleh cabang Matematika, hari kedua (Selasa) digarap oleh cabang Geografi, hari ketiga (Rabu) diselesaikan oleh Kebumian, dan hari terakhir (Kamis) dibantai oleh 3 tim sekaligus yakni Fisika, Ekonomi dan Informatika. Usailah perjuangan itu setelahnya dan diselesaikan oleh tawakal serta doa-doa.
Pada pekan kedua bulan September, tepatnya Sabtu, tanggal 10, pembuktian usaha dan doa-doa itu turun. Dari 13 pasukan, 12 di antaranya gugur, menyisakan 1 orang menuju Oimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 atas nama Sendy Ramadona cabang Matematika. Kembali, SMAN 1 Pemali goes to Nasional mewakili nama Bangka Belitung. Rasa bangga dan haru mewarnai keluarga SMAN 1 Pemali. Bahkan, dalam amanat upacara bendera, Senin, 12 September 2022, Kepala SMAN 1 Pemali, Bu Eflina, M.Pd., tidak dapat membendung kebanggaan dan kebahagiaannya.
“Inilah puncak dari tekad yang diiringi usaha, usaha, usaha, dan usaha. Sendy dari awal memang bertekad kepada saya ‘harus tembus nasional! Harus tembus nasional!’ setelah tahun lalu gagal. Semoga bisa menginpirasi teman-temannya yang lain,” ujar ibu yang kerap dipanggil Bu F itu.
Sementara Ibu Verina, S.Pd., selaku koordinator OSP ini juga memberikan selamat untuk semuanya. Ibu Vey berpesan, “Kalian semua anak hebat. Teruslah bermimpi, teruslah berjuang, karena sejatinya hidup itu penuh perjuangan. Selamat melanjutkan perjuangan untuk Sendy, perjalananmu masih panjang. Untuk yang lain, yakinlah, mungkin hasil dari perjuangan kalian bukan diperlihatkan di sini. Boleh jadi, ilmu ini akan bermanfaat di masa mendatang.”
Tim Olimpiade yang belum berkesempatan tembus nasional masih menunggu pengumuman mengenai 3 sampai 10 besar per bidang. Sedikit menaruh harap untuk kesempatan satu itu. Sementara beberapa pihak memilih berdamai dan mensyukuri kesempatan yang pernah diberikan ini. Tim dari kelas 10 yang baru naik kelas 11 dipastikan wajib mencoba kembali tahun depan, sementara tim yang telah menginjak kelas 12 memilih fokus ke tahun terakhirnya. Perjalanan sesungguhnya masih amat panjang.
Sejatinya, setiap kesempatan yang diberikan merupakan hal berharga. Apalagi pengalaman dari perjuangan yang telah dilakukan. Mungkin memang tidak setiap hal terasa manis, namun pahitnya pun dapat dimaknai manis bila menilik bukan hanya pada hasil, melainkan setiap peluh yang diteteskan, dan setiap kenangan yang mewarnainya. Tidak masalah bila manis itu tidak benar terasa sekarang, namun esok pasti ada betik yang dapat dipetik. Untuk pejuang nasional, Sendy, selamat, tetap semangat dengan kesempatan yang dimiliki, semoga setiap proses dan hasilnya dapat dimaknai dengan baik. Harumkan nama SMAN 1 Pemali dan Bangka Belitung, Sob! (*Maibyna Khairanisya)