Jumat, 26 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Surat untuk Guruku: Refleksi Siswa SMK N 11 Semarang di Hari Guru Nasional

GSM

Seorang yang membimbing, mengajarkan, sedang berulang tahun hari ini. Bertahun–tahun waktu dihabiskan untuk berguru materi pembelajaran yang asing bagi kami, belajar, belajar, dan belajar. Tuntutan untuk mengerti dan memahami materi yang sulit diterima, menjadi kendala besar bagi kami. Namun, atas bimbingan dari guru pengajar menjadi titik keluar dalam kerumitan pikiran yang sulit dilepaskan.

Canda tawa yang selalu diusahakan adanya di setiap pembelajaran, membuat kami semakin merasa aman, nyaman di sekelilingnya. Waktu yang teru habis untuk membimbing para murid, ikhlas diberinya. Beliau juga belajar, mencoba mengerti perasaan seorang murid yang juga asing baginya.

Belajar banyak hal, begadang hingga larut malam, menekan pikiran untuk mengerti sebuah materi, semuanya demi mengajarkan hal baik kepada muridnya. Entah pengorbanan apa lagi yang dilakukannya, usaha mereka terkadang dianggap biasa, “namanya juga guru”.
Mereka tidak mengerti betapa besarnya dampak dari guru bagi seorang anak, tidak hanya sebuah formalitas saja yang mereka sampaikan kepada anak didik, belajar mengerti keadaan, mencari tujuan diri, belajar meningkatkan kesadaran diri, peran guru juga sangat penting disini. Entah tanpa adanya mereka kesenjangan pendidikan di negara kita akan seburuk apa.
Hadirnya bukan lagi sebagai orang biasa, namun sudah menjadi pahlawan yang berjasa bagi masa depan negara. Saya sebagai pelajar mengucapkan selamat hari guru, terimakasih atas jasa dan ilmu yang disalurkan kepada kami.

Tulisan tersebut sebuah refleksi dari seorang siswa kelas X animasi SMK Negeri 11 Semarang bernama Giwang Dinar Rahajeng di hari guru, 22 November 2022.  Sebuah refleksi tentang ungkapan terima kasih kepada guru yang telah berjasa mendidiknya hingga saat ini. Dari sudut pandang saya, refleksi Giwang ini juga memberikan pesan moral bahwa itulah yang diinginkan anak tentang pendidikan. Hadirnya guru sebagai pendidik, yang mampu membawa pada kesadaran diri anak didiknya.

Refleksi Giwang ini merupakan salah satu tantangan yang diberikan untuk menuliskan surat untuk guru dalam rangka memperingati hari guru.

“Selamat malam anak anakku. Dalam rangka memperingati hari Guru, tgl 25 November 2022, maka kalian diberi tantangan untuk membuat tulisan untuk guru favoritmu, boleh guru SD,SMP ataupun SMK. Berilah alasan mengapa guru tersebut favorit”, ungkap saya melalui whatsapp group. Banyak dan beragam cara yang dilakukan siswa untuk mengungkapkannya. Mayoritas siswa membuat tulisan dan disertai foto guru tersebut. Memberikan tantangan kepada siswa untuk menulis surat untuk gurunya merupakan bagian dari pengembangan social emotional pada diri siswa. Olah rasa ini  merupakan bagian dari proses menghaluskan rasa. Semoga di hari guru ini, kita kembali ke titik awal, menjadi guru bukan sekedar pengajar namun sebagai pendidik yang bermartabat. Dirgahayu Guru Indonesia. (Penulis: Diyarko & Giwang, SMK N 11 Semarang)