PROFIL ALUMNI

Zaroh Lailatul Chanifah

 

 

Dara manis kelahiran Boyolali, 9 Desember 1993 ini adalah mantan Ketua Umum OSIS SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun 2011. Pengalaman organisasi pertama di bangku SMK memberikan kontribusi atas beberapa pencapaiannya. Pengalaman organisasi lainnya adalah sebagai Bendahara Pertukaran Pelajar Kota Yogyakarta (2011) dan Sit In di Yala Rajabhat University, Thailand pada tahun 2014.

 

 

Mengabdi sebagai aparatur sipil negara dengan tugas Analis Kurikulum dan Pembelajaran Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Penjaminan Mutu Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah sejak 2020 sampai saat ini merupakan akhir sementara rangkaian perjalanan perjuangan kerja Zaroh. Peraih best speaker LKS Debat Bahasa Inggris tingkat kota Yogyakarta pada tahun 2009 ini mengawali pengalaman kerja sejak masih duduk di bangku SMK, magang di PT Astra Internasional, Tbk (2011), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo (2015), Perpustakaan UNY (2015), PT BPR Natasha (2016), sebagai marketing di PT Toyota Nasmoco Janti (2016), sebagai Penyiap Diklat dan sempat berganti menjadi Penyusun Promosi dan Kerjasama di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY (2017-2019), dan sebagai educator di PT IONs International Education (2019-2020).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Melanjutkan studi di Universitas Negeri Yogyakarta dengan memilih prodi Manajemen Pendidikan tidak sepenuhnya cita-cita awal Zaroh. Tujuan awalnya memilih sekolah di SMK adalah agar bisa langsung bekerja setelah lulus. Namun karena kesungguhan dan tekad yang kuat, serta dukungan penuh dari orang-orang tercinta mengantarkan Zaroh pada cita-cita barunya yaitu melanjutkan studi. Selain lolos masuk UNY dengan beasiswa penuh bidikmisi, Zaroh bahkan mampu menorehkan prestasi diantaranya meraih penghargaan Juara 1 Lomba Debat Pendidikan se-Ormawa FIP UNY, penghargaan juara 4 Lomba Menulis Surat Terbuka untuk Dekan FIP UNY, serta aktif mengikuti program mahasiswa wirausaha UNY.

 

Torehan prestasi tersebut tidak di lalui dengan mudah. Sebagai anak pertama dari 2 bersaudara dengan kondisi ekonomi yang tidak dapat dikatakan berlebih, membentuk Zaroh menjadi pribadi mandiri. Keterbatasan ekonomi tidak menjadi halangan untuk Zaroh dalam meraih cita-cita. Sejak duduk di bangku SMK, kuliah, hingga bekerja, Zaroh juga berjualan baik online dan offline. Tidak hanya meringankan beban orang tua atas biaya pendidikannya, Zaroh bahkan dapat menyisihkan penghasilannya untuk membantu orang tua. (wuri)