Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

Rencana Tindak Lanjut (RTL) upskilling dan reskilling

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) terus melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi para guru Indonesia. Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada tahun 2020, Kemdikbud melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) mencanangkan program Upskilling dan Reskilling dengan tujuan meningkatkan kompetensi guru kejuruan SMK sesuai standar DUDI.

Program Upskilling dan Reskilling dipandang sangat penting, salah satunya karena melihat Indeks Daya Saing (IDS) Global beberapa negara pada tahun 2017-2018 yang dikeluarkan The Global Competitiveness Report (Tahun 2017-2018). Ini menyatakan bahwa IDS Indonesia pada tahun 2017 sebesar 4,7 yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-36 dari 137 negara dan peringkat ke-4 dari 9 negara ASEAN. IDS Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Oleh Karena itu SMK Muhammadiyah 1 Tangerang berkontribusi dalam kegiatan tersebut dengan menugaskan Abdul Rosid Kepala Program Desain Komunikasi Visual untuk mengikuti program Upskilling dan Reskilling yang dilaksanakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya pada tanggal 12 Juli – 16 Agustus 2023.

Adapun kegiatan hari ini (12/09/2023) yaitu Rencana Tindak Lanjut (RTL) upskilling dan reskilling konsentrasi desain komikasi visual Bersama Feti Anggraini, S.Ant., M.A (pengembang teknologi pembelajaran ahli muda) BBPPMPV Seni & Budaya.

“ Upskilling Proses pembelajaran/pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas skill seorang karyawan, seorang karyawan mempelajari keterampilan tambahan untuk memenuhi tuntunan ” Ucap Feti Anggraini

Pembelajaran berbasis sekolah dan IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja) Tujuan meningkatkan kualitas mereka, meningkatkan efisiensi, program pendidikan dan program penguasaan keahlian. Secara umum penyelarasan kurikulum SKKN, SKK IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja), data kompentasi dari guru menetapkan jadwal, melakukan pelajaran di sekolah terkait dengan dual sistem Projek Based Learning membawa industri ke sekolah acuan [indikator] pelaksanaan pendidikan vokasi diantaranya kurikulum, melibatkan instruktur, Peraktek Kerja Lapangan bagi siswa kelas 12,komponen guru dan siswa.

Kemudian sekolah menerapkan Project Base Learning (PJBL) membuat projek, pelajaran yang menggunakan projek sesuai dalam pembelajaran, penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas murid dalam menghasilkan produk, produk yang dimaksud adalah hasil projek berupa barang/jasa dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya.

Tujuan Project Base Learning (PJBL) meningkatkan kepercayaan dunia kerja, meningkatkan produktivikasi, pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kemudian Prinsip Project Base Learning (PJBL) produk nyata, kolaborasi antar mata pelajaran, pengembangan dalam dunia kerja dan Implementasi Prinsip Project Base Learning (PJBL) produk barang dan produk jasa, Sehingga dapat menerapkan Pembelajaran Berferensiasi yaitu content – input, apa yang akan di pelajari siswa, process, bagaimana memahami ide, product – out put, bagaimana mendemostrasikan apa yang yang telah dipelajari.  (12/09/2023)