Sabtu, 27 April 2024
Sekolah Menengah Kejuruan

PEMBELAJARAN BERBASIS INDUSTRI DENGAN MENERAPKAN TEACHING FACTORY MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN MENJADIKAN SARANA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF.

Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), peningkatan tersebut menjadi semangat bagi para pengajar SMK dalam menerapkan program Merdeka Belajar – SMK Pusat Keunggulan dan Merdeka Belajar Vokasi. Dari 2019 hingga 2023, terdapat tren peningkatan BMW (bekerja, melanjutkan studi, dan wirausaha) cukup baik. Penerapan teaching factory di SMK juga meningkat, Ini sangat baik karena teaching factory merupakan level yang spesial yang mendukung link and match, Oleh Karena Itu SMK Muhammadiyah 1 Tangerang Menerapkan Pembelajaran Berbasis Industri Dengan Kurikulum Teaching Factory.

Kepala program Desain Komunikasi Visual Abdul Rosid menegaskan “Tujuan factory sendiri adalah agar siswa-siswa memahami pembelajaran atau kompetensi itu sesuai dengan program dunia industry

Teaching factory dijurusan Desain Komunikasi Visual  dilatarbelakangi agar Siswa-Siswi Desain Komunikasi Visual di SMK Muhammadiyah 1 Kota Tangerang bisa terbentuk budaya kerja yaitu dengan adanya teaching factory siswa-siswi juga belajar sambil mengetahui budaya kerja dalam pembelajaran di industry. “Dampak positifnya besar dengan adanya teaching factory mengadakan kelas industri jadi anak anak tidak hanya belajar semacam teori saja mereka juga belajar ternyata dibudaya kerja seperti ini… dan ternyata kompetensi yang kita kerjakan itu Ketika didunia kerja itu sepetii ini, dan nilai plusnya adalah SMK ini menjadi pusat perhatian dari beberapa sekolah sekolah di luaran atau  sekitaran kota Tangerang” ujar Abdul Rosid.

Sudah banyak yang dimiliki teaching factory contoh dengan adanya system budaya kerja, siswa-siswi dapat memahami budaya kerja dan siswa-siswi juga belajar menjadi enterpreneur/menjadi tempat bagi sekolah – sekolah lain untuk menjadi sebuah percontohan. Sementara itu Muhammad Davyan pun mengatakan “System dari menjaga teaching factory itu seperti piket lalu siswa siswi ditugaskan secara bergantian, kemudian mereka juga  harus ada rasa tanggung jawab itu sendiri tugas yang dilaksanakan”

Reporter & Editor : Tim Jurnalistik SMK Muhammadiyah 1 Tangerang