Senin, 20 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Kuliah Umum Magister Ilmu Pendidikan: Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Abad ke-21

Kuliah Umum Magister Ilmu Pendidikan: Model Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Abad ke-21

Magister Ilmu Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIP UMJ) gelar kuliah umum bertajuk Pembelajaran Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan di Tingkat Sekolah Dasar melalui Zoom Meeting, Sabtu (30/9/23).

Baca juga : FIP UMJ Sambut Mahasiswa Program PMM 2023 dari Unismuh Bangka Belitung

Tantangan menjadi seorang guru adalah menciptakan pembelajaran yang menarik. Terlebih lagi, memasuki abad ke-21 memaksa guru mengembangkan model pembelajaran kreatif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, dan kreatif adalah fondasi dalam mengembangkan pembelajaran kreatif dan inovatif. Hal ini disampaikan oleh Dekan FIP UMJ, Prof. Dr. Iswan, M.Si., saat sambutan pembukaan kuliah umum Magister Ilmu Pendidikan.

“Guru harus mampu menuangkan strategi pendekatan pembelajaran yang efektif, sehingga murid tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan IPTEK dan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kreatif dan inovatif abad ke dua puluh satu,” ungkap Iswan.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Pendidikan FIP UMJ, Dr. Muhamad Sofian Hadi, S.S, M.Pd., menyampaikan harapannya para peserta bisa memahami bagaimana membuat pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan di level tingkat sekolah dasar. Ia juga menambahkan bahwa akan ada lanjutan kerjasama dengan Dikbud Kota Tangerang Selatan dan bisa menjadi stimulus untuk guru-guru melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Turut dihadiri Kepala Seksi Bidang Sekolah Dasar dan Kurikulum Dikbud Kota Tangerang Selatan, H. Muhamad Masyhud, SE., Kelompok Kerja Pemilik Sekolah (KKPS) Kecamatan Jatiasih, H. Supyanto M.Pd., Koordinator Pendidikan Profesi Guru (PPG) UMJ, Prof. Dr. Herwina Bahar, M.A., Anggota Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) PP Muhammadiyah Dr. Dien Nurmarina Malik Fadjar, M.A., dan Dendi Wijaya Saputra, S.Pd., M.Pd., Wakil Dekan FIP UMJ, Dosen, hingga civitas akademika FIP UMJ

Narasumber kuliah umum dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang Dr.Erna Yayuk, S.Pd, M.Pd menyampaikan bahwa model pembelajaran kreatif dan inovatif adalah menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi para murid. Menurutnya, pembelajaran tidak boleh terpusat kepada guru tetapi memberikan kebebasan kepada murid.

Lebih lanjut Erna menjelaskan, menciptakan kelas yang menyenangkan atau kreatif didorong dengan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif dilihat dari dua sisi, guru dan murid. Untuk menciptakan pembelajaran efektif dari siswa, guru harus memberikan bimbingan dengan memperhatikan kondisi, metode, hingga strategi belajarnya. Kemudian, Pembelajaran tersebut harus didukung dengan metode mengajar efektif dari sisi guru. Murid diajak untuk mencari, menemukan, melihat pokok masalah, dan berusaha memecahkan masalah tersebut.

Selanjutnya, Erna dikenal juga sebagai Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) ini menyampaikan, senada yang disampaikan oleh Dekan FIP UMJ bahwa memasuki abad ke-21 pembelajaran inovatif harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya melakukan integrasi teknologi, pembelajaran aktif berdasarkan pengalaman, kolaborasi pembelajaran sosial, fleksibilitas dan personalisasi, berpikir kritis dan kreatifitas, pembelajaran berkelanjutan, wawasan berbasis data, perspektif global, peran mengajar, dan integrasi keterampilan perangkat lunak.

Tidak hanya itu, dalam proses pembelajaran ada beberapa model-model yang inovatif yaitu kelas terbalik, pembelajaran berbasis proyek, pengajaran dan pembelajaran sejawat, gamifikasi dan pendidikan holistik, pembelajaran dipersonalisasi, pembelajaran bauran, microlearning dan experiential learning, virtuality reality dan augmented reality, pembelajaran adaptif berbasis AI, dan neuroedukasi.

“Secara kesimpulan, pembelajaran yang inovatif menuntut kepada kolaborasi siswa dan guru, berorientasi HOTS (Higher Order Thinking Skills), mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi, dan berorientasi pada keterampilan belajar abad ke dua puluh satu,” pungkas Erna.

Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa baru Magister Ilmu Pendidikan dan guru tingkat sekolah dasar dari berbagai provinsi.

Editor : Tria Patrianti