Minggu, 28 April 2024
Sekolah Menengah Atas

[Karya Guru] Best Practice: Pembelajaran Interaktif dengan Google Sites pada Chromebook

Oleh: Rijki Ramdani, M.Pd.

  • Developer Web SMAN 1 Bandung
  • Google Certified Trainer
  • Co-Kapten Belajar.id Kab. Garut
  • Dosen Praktisi UPI
  • Narasumber TIK Ditjen Dikdasmen
  • Ketua KPPD Kab. Garut (BBGP Jabar)
  • Narasumber Praktik Baik Google for Education

Praktik baik ini telah disampaikan pada event Google for Education dengan topik Cara Baru untuk Belajar.

Tidak ada teks alternatif tersedia untuk gambar ini

Situation / Situasi

  1. Berawal keadaan guru yang seringkali meninggalkan kelas karena kegiatan, mengakibatkan pembelajaran tatap muka mengalami keterbatasan
  2. Murid dengan pembelajaran klasikal seringkali mengalami tidak fokus dan motivasi belajar yang kurang

Task / Tantangan

  1. Langkah yang dilakukan sebagai solusi adalah bagaimana murid dapat tetap belajar bersama guru meskipun guru sedang tidak ada di kelas
  2. Langkah yang dilakukan sebagai solusi adalah membuat skenario pembelajaran yang interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar dan antusias belajar

Action / Aksi

  • Langkah 1:  Menyiapkan laman pembelajaran interaktif dan fitur pendukung lainnya
  • Langkah 2: Melakukan simulasi dengan murid
  • Langkah 3: Melaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran interaktif Google Sites
  • Langkah 4: Menyampaikan materi pembelajaran yang telah tersedia pada Google Sites pada menu “Belajar”
  • Langkah 5: Murid belajar sambil bermain pada Google Sites dari menu “Bermain”
  • Langkah 6: Murid merefleksikan pemahaman pembelajarannya melalui menu “Kolaborasi” dengan Google Jambord, Google Slides dan Google Forms.
  • Langkah 7: Murid mengerjakan latihan pada menu “Latihan Yuk”

Result / Refleksi Hasil Dampak

Setelah melakukan aktivitas belajar dengan menggunakan aplikasi Google Sites yang didalamnya terdapat Belajar, Bermain, Kolaborasi dan Latihan, terdapat beberapa temuan yang terjadi diantaranya:

  1. Murid memiliki pemahaman dalam mengoperasikan chromebook
  2. Murid dapat menggunakan aplikasi Google Sites, Google Slide, Google Jamboard, Google Forms dan aplikasi lainnya
  3. Aktivitas belajar murid menjadi menyenangkan dan tidak bosan
  4. Murid antusias dalam belajar serta berpikir kritis 

Pemanfaatan teknologi dapat sangat membantu implementasi Kurikulum Merdeka dan profil pelajar Pancasila dengan berbagai cara. Kurikulum Merdeka adalah inisiatif untuk merubah pendekatan pendidikan di Indonesia agar lebih sesuai dengan kebutuhan individu dan mendorong pengembangan karakter yang kuat, termasuk karakter Pancasila.

Pemanfaatan teknologi ini harus selalu didasarkan pada tujuan utama, yaitu memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan dan menghasilkan pelajar yang memiliki profil Pancasila yang kuat. Penting juga untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara bijak dan etis dalam konteks pendidikan.