East Java Wood Product Fest 2023, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta the International Tropical Timber Organization (ITTO), telah sukses dilaksanakan melalui pameran edukasi selama dua hari di Malang Creative Center (MCC).
Dengan arahan penuh semangat dari Ketua Acara, Arif Delviawan, S.Hut., M.Agr., Ph.D., festival ini bertujuan memperkenalkan inovasi-inovasi produk olahan kayu kepada masyarakat umum dan kalangan akademisi. Delviawan menekankan bahwa produk hasil hutan memiliki potensi besar yang terus berkembang, layak mendapatkan perhatian lebih lanjut. Melalui pameran ini, berbagai inovasi produk olahan kayu dari industri pengolahan kayu di Jawa Timur (Jatim) dipamerkan, dengan harapan dapat meningkatkan interaksi antara produsen industri pengolahan kayu, masyarakat, dan pihak terkait untuk membuka peluang kolaborasi yang berarti serta memperluas pemahaman tentang potensi produk hasil hutan di kalangan masyarakat dan akademisi.
Partisipasi pengrajin kayu dari Kota Malang, Pasuruan, Kabupaten Malang, Kepanjen, dan sekitarnya menegaskan minat yang berkelanjutan terhadap inovasi produk kayu. Pengisi pameran East Java Wood Product Fest 2023 mencerminkan keragaman dan antusiasme industri kreatif kayu di Jatim. Ingco Tools Malang, sebagai industri alat perkakas dan power tools global sejak 2016, menawarkan desain simpel dan kualitas terpercaya, menjadi pilihan utama para profesional, pengrajin, dan pecinta DIY craft. SalingXSilang Hastakarya, creative woodworker asal Lawang sejak 2012, memukau dengan handicraft unik dan perabotan praktis yang mencakup gelang handcrafted, figura, hiasan dinding, dan tali pot bunga dengan harga terjangkau.
Artdias Gallery dari Pasuruan, sejak 2020, menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menciptakan produk ramah lingkungan seperti hiasan dinding, gantungan kunci, cantelan unik, dan jam dinding, sambil terlibat dalam edukasi dini melalui mainan anak-anak yang inovatif. Sementara Ravie Furniture and Craft dari Ngajum, Malang, memanfaatkan limbah ranting kayu jati sejak 2020, menghasilkan beragam produk furniture yang tidak hanya diperdagangkan di pasar lokal Jatim tetapi juga berhasil merambah pasar internasional, termasuk Australia. Keberagaman pendekatan dan inovasi yang ditampilkan oleh pengisi pameran mencerminkan semangat dan antusiasme yang kuat dalam mendukung East Java Wood Product Fest 2023.
Keterlibatan beragam pihak, mulai dari perwakilan industri, masyarakat umum, hingga kalangan akademisi, mencerminkan daya tarik berkesinambungan industri kayu. Keterlibatan kalangan akademisi, khususnya mahasiswa, menjadi bukti minat berkelanjutan terhadap industri kayu di kalangan generasi muda. Minat berkelanjutan dari kalangan akademisi tidak hanya mengindikasikan bahwa industri kayu masih menarik, tetapi juga memberikan pandangan segar dan ide-ide inovatif. Pernyataan Pak David, pemilik SalingXSilang Hastakarya, memberikan gambaran yang sangat jelas tentang semangat pengrajin kayu dan harapannya terhadap kolaborasi berkelanjutan.
“Teknik ‘Persahabatan’ yang kami terapkan dalam pembuatan gelang handcrafted tidak hanya menciptakan produk unik dengan harga terjangkau, tetapi juga mencerminkan semangat kami untuk terus berkolaborasi dan memperluas apresiasi terhadap keindahan produk olahan kayu,” ujar David.
“East Java Wood Product Fest 2023″ memberikan wadah bagi FP UB untuk memamerkan inovasi produk kayu dari berbagai industri di Jatim, yang pada gilirannya berkontribusi pada edukasi masyarakat umum. Pameran selama dua hari ini, yang berlangsung pada 13-14 Desember 2023 di Malang Creative Center, menampilkan produk-produk kayu inovatif dari industri lokal. Acara ini tidak hanya menyoroti prestasi industri kayu tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat di kalangan masyarakat umum. [fp/pon/humas]
