Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Penanganan Kelainan Gigi dan Rahang Baik Dilakukan Sejak Anak-anak

Penanganan Kelainan Gigi dan Rahang Baik Dilakukan Sejak Anak-anak

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Endah Mardiati, drg., MS., Sp.Ort(K), mengatakan bahwa kelainan gigi dan rahang sebaiknya mendapat perhatian sejak masa anak-anak atau masa gigi bercampur.

“Karena jika masa ini terlewati, perawatan akan menjadi lebih kompleks,” kata Prof. Endah saat menjadi pembicara pada diskusi Satu Jam Berbicang Ilmu “Kelainan Gigi dan Rahang yang Harus Diperhatikan Sejak Masa Anak-anak” yang digelar secara daring oleh Dewan Profesor Unpad, Sabtu (1/10/2022).

Jika masa anak terlewat, perawatan dapat dilakukan dengan perawatan ortodontik kamuflase dengan pencabutan gigi. Sementara pada kelainan rahang yang parah dan masa pertumbuhan telah selesai, perawatan dapat dilakukan dengan tindakan bedah rahang.

“Jika baru diperhatikan setelah gigi dewasa muncul semua, kelainan rahang sudah tidak memungkinkan untuk dikoreksi dengan baik dan seringkali menjadi parah dan akhirnya diperlukan suatu tindakan yang lebih radikal, yaitu bedah ortognatik atau bedah rahang,” kata Guru Besar bidang Ortodontik ini.

Selain proses perawatan yang lebih cepat, biaya penanganan kelainan gigi dan rahang yang dilakukan secara dini juga akan lebih rendah ketimbang penanganan ketika sudah menjadi parah.

Menurut Prof. Endah, ketidakharmonisan susunan gigi dan relasi rahang seringkali tidak disadari orang tua dan anak-anak. Padahal hal ini harus menjadi perhatian agar penanganannya tidak terlambat.

Prof. Endah menjelaskan bahwa perawatan disharmoni rahang atas dan bawah merupakan perawatan ortodontik untuk mengoreksi relasi rahang atas dan rahang bawah ke posisi normal. Dengan demikian, berbagai masalah seperti gangguan fungsi pengunyahan, kelainan sendi rahang, dan terganggunya psikis pasien dapat teratasi.

Ditegaskan Prof. Endah, perawatan ortodontik bukan hanya mengenai kecantikan atau kosmetik, melainkan perawatan untuk kesehatan.

“Perawatan kesehatan yang baik untuk gigi-giginya, jaringan mulut sekitarnya, seluruh gusinya, otot-otot mastikasinya, serta relasi rahang dengan sendi temporomandibularnya,” kata Prof. Endah.

Selain penanganan secara dini, perawatan ortodontik yang tepat juga membutuhkan kerja sama dari pasien dan orang tua pasien, seperti ketepatan waktu datang kontrol hingga dapat menjaga agar alat yang terpasang dapat berfungsi baik.

“Memang tidak bisa bergantung pada ortodontisnya saja. Kooperatif pasien dan orang tuanya juga memegang peranan penting,” kata Prof. Endah. (arm)*