PURWOREJO, Mengawali rangkaian Lustrum ke-16 serta Reuni Akbar Kedua, SMPN 1 Purworejo (Spensa) menggelar Pawai Profil Pelajar Pancasila. Acara yang diadakan pada Selasa (18/10) siang itu menarik perhatian warga terutama di seputaran Alun-alun Purworejo yang menjadi salah satu rute utama pawai. Lalu lintas pun sempat macet saat pawai melintas di pusat kota Purworejo tersebut.
Tampak di barisan paling depan yakni marching band (MB) Gita Bahana yang minggu ini akan mengikuti Lomba MB Piala Raja di Yogyakarta. Di belakangnya seluruh perwakilan kelas yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Selain berpakaian adat dari Sabang hingga Merauke, peserta pawai juga mengenakan pakaian pemuka lima agama, serta pakaian tari dari berbagai daerah. Peserta pawai juga ada yang mengarak gunungan hasil bumi sebagai simbol kemakmuran bangsa Indonesia.
Usai pawai, Kepala Spensa Tuwuh Sutrisno, M.MPd menjelaskan, pawai yang digelar merupakan cerminan profil pelajar Pancasila lengkap dengan enam elemen. Termasuk elemen kreatif yang memanfaatkan limbah menjadi barang yang berguna, yakni gaun dari koran.
“Peserta pawai yakni semua siswa, guru, orang tua, dan alumni, total ada sekitar 700 orang. Perayaan ini berbarengan dengan ulang tahun sekolah yakni Lustrum Ke-16 atau 80 tahun,” terang Tuwuh yang didampingi Ketua Komite Agus Budi Supriyanto.
Selain pawai yang menjadi pembuka rangkaian lustrum, berbagai acara juga telah disiapkan untuk memeriahkan 80 tahun Spensa. Besok (Rabu) ada lomba tumpeng. Orang tua siswa juga berpartisipasi menyiapkan pameran.
“Lalu malam harinya ada pentas wayang kulit dengan dalang alumni Pedji yakni Ki Gunawan HW serta bintang tamu Mimin dan Apri,” jelas Tuwuh yang sebelumnya menjabat Kepala SMPN 10.
Selanjutnya pada Kamis, kata Tuwuh, akan ada resepsi yang akan dihadiri bupati. Berikutnya pada Jumat diadakan lomba menyanyi.
“Puncaknya pada Sabtu yakni reuni akbar yang rencananya dihadiri seluruh angkatan mulai tahun 1953, dengan jumlah peserta sekitar 900 orang yang sudah terdaftar,” imbuh Tuwuh.
Selain itu, yang menonjol dari rangkaian reuni akbar kali ini adalah kepedulian alumni pada guru dan karyawan. Juga pentas seni oleh alumni dan guru, salah satunya menampilkan kesenian yang hampir punah yakni Srunthul.
“Seluruh rangkaian ulang tahun ini bertema guyub, gayeng, grengseng yang bertujuan untuk menyatukan alumni, meriah, dan gembira,” lanjut Tuwuh.
Dirinya bersyukur pada alumni turut aktif dalam mempersiapkan rangkaian acara dengan dukungan penuh komite. Tuwuh berharap dengan dukungan alumni dan komite Spensa dapat lebih berprestasi sehingga dapat mewujudkan visi menjadi sekolah paling favorit. (Dia)
