Sabtu, 27 April 2024
Perguruan Tinggi

Peduli Lingkungan, BEM FT Bersih Pantai

Peduli Lingkungan, BEM FT Bersih Pantai

Penanaman Mangrove oleh Teman pantai Teknik UB Di bawah Departemen Sosial-Lingkungan (SALING) BEM Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB), mahasiswa fakultas teknik melakukan Penanaman Bibit Pohon Mangrove dan Bersih Pantai Gatra di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, (18/3/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk  melestarikan ekosistem laut serta meningkatkan rasa kepedulian Mahasiswa Fakultas Teknik terhadap lingkungan pesisir pantai.

Penanaman bibit pohon mangrove diawali dengan pembekalan serta pemberian materi oleh pemandu dari Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna (CMC Tiga Warna) sehingga mahasiswa dapat menanam bibit pohon mangrove dengan benar. Melalui pembekalan ini pula, mahasiswa mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan di bangku kuliah.

Setelah menanam pohon mangrove, mahasiswa melakukan kegiatan bersih pantai dengan membentuk beberapa tim yang di tempatkan pada titik-titik tertentu untuk membersihkan sampah. Setiap tim akan mengumpulkan dan mencatat sampah apa yang sudah ditemukan. Selain membersihkan pantai, BEM Fakultas Teknik juga menyumbangkan dua plang berisikan ajakan untuk menjaga kebersihan pantai yang dipasang di Pantai Gatra dan Pantai Tiga Warna.

Pemasangan Plang oleh Mahasiswa Teknik Universitas Brawijaya”Harapannya dengan kegiatan ini mahasiswa teknik akan lebih mencintai dan melestarikan lingkungan khususnya pada ekosistem laut dan pesisir pantai,” Ujar Muhammad Farrel Nikkola Putra ‘Aqila selaku ketua pelaksana kegiatan.

Manager Penelitian, Perencanaan dan Pengembangan (Litperbang) dan arsiparis Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru (Pengelola CMC Tiga Warna), Arik Anggara, mengapresiasi kegiatan mahasiswa karena ikut melestarikan lingkungan pantai.

“Kami berterimakasih sekali atas kontribusi menanam 60 bibit mangrove yang juga merupakan upaya konservasi dan kami juga berterimakasih atas plang untuk mengedukasi pengunjung untuk bertanggungjawab atas sampahnya,” tutur Arik Anggara.