Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

Gebrakan Baru, UTI Launching Perkuliahan Berbasis Teknologi Metaverse dan Blockchain

Gebrakan Baru, UTI Launching Perkuliahan Berbasis Teknologi Metaverse dan Blockchain

Metaverse adalah teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia digital, menciptakan sebuah ruang virtual. Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) berencana untuk menerapkan teknologi Metaverse dan Blockchain dalam perkuliahannya sebagai bagian dari pengembangan teknologi yang sedang dilakukan.

Menurut Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse UTI, Yuri Rahmanto, M.Kom, rencananya pada bulan September tahun ini atau saat perkuliahan ganjil, Kampus UTI berencana menerapkan Teknologi Metaverse. Namun, tidak semua mata kuliah akan menggunakan teknologi ini, melainkan hanya beberapa mata kuliah saja.

Dalam pengembangannya, Yuri dari Metaverse Teknokrat menjelaskan bahwa Teknologi Metaverse UTI digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran, mengadakan webinar, rapat dosen, dan bimbingan. Selain itu, Metaverse UTI juga memberikan pelajaran tentang teknologi non-fungible token (NFT), sehingga mahasiswa dapat membeli dan menjual produk secara langsung di dalam dunia digital.

Baca juga : Bagas Maulana Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia Lolos Pertukaran Pemuda Antarnegara ke Singapura

Sebagai universitas yang menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi Metaverse untuk keperluan pendidikan, Universitas Teknokrat Indonesia akan terus bekerja sama dengan tim untuk meningkatkan dan memperbaikinya. Hari ini, tim pengembangan UTI mengundang teman-teman media untuk mencoba langsung menjelajahi dunia Metaverse Teknokrat.

Di Studio E-Learning Teknokrat, beberapa perwakilan telah merasakan penggunaan avatar di dunia digital. Saat dijalankan, beberapa perwakilan dari media massa pun mengungkapkan kekaguman mereka terhadap inovasi terbaru ini.

Universitas Teknokrat Indonesia telah mengembangkan teknologi Metaverse dan Blockchain sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Metaverse yang telah kita buat telah sesuai dengan arahan Kemendikbudristek RI terkait inovasi pembelajaran daring. Kita telah menciptakan versi metaverse yang sejalan dengan platform seperti spada, scele, atau LMS lainnya,” kata Yuri.

Yuri menyampaikan bahwa terdapat rencana pengembangan Metaverse Teknokrat dalam lima tahun ke depan. “Dalam proses pengembangannya, kita akan menciptakan Metaverse Teknokrat Universe yang lebih luas, mencakup bidang pendidikan, pariwisata, kesehatan, serta melibatkan pemerintahan,” ungkap Yuri dengan jelas.

Baca juga : Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia M Hendro Junawarko Juara Nasional Lomba Keamanan Jaringan Kemenkominfo dan IDF

Tim pengembangan Metaverse UTI terdiri dari beberapa anggota, yaitu dosen dan mahasiswa. Anggotanya antara lain Yuri Rahmanto, M.Kom. (Ketua Penelitian dan Pengembangan Metaverse), Dr. Si. Dedi Darwis, M.Kom. (pakar Kecerdasan Buatan dan Data Science), Ade Surahman, M.Kom. (pakar Desain Permainan), Donaya Pasha, M.Kom. (Pakar Pengembangan Avatar dan Multimedia), Auliya Rahman Isnain (pakar Realitas Augmented dan Virtual), Achmad Yudi Wahyudin, M.Pd (pakar teknologi pendidikan), dan Dr. Ryan Randy Suryono (Pakar Fintech dan Blockchain).

Adapun mahasiswa UTI yang turut serta dalam pengembangan adalah Reza Prayoga, Geyma Vancha Risma, Afit Santoso, dan Rama Suherman, yang semuanya berasal dari program studi Informatika.

Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM., Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, menyatakan bahwa dengan memanfaatkan Metaverse, lingkungan virtual dapat diciptakan untuk memfasilitasi penyampaian materi perkuliahan dan interaksi dua arah antara dosen dan mahasiswa yang mirip dengan kehidupan nyata.

Selain itu, penerapan teknologi Blockchain dalam kegiatan perkuliahan memberikan keuntungan berupa transparansi dan keamanan bagi dosen dan mahasiswa. “Kami meyakini bahwa langkah ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perkembangan akademik dan pengalaman belajar mahasiswa kami. Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas yang relevan dengan perkembangan teknologi global kepada mahasiswa kami, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah,” ungkap Mahathir.