Story dari MANGGARAI TIMUR

Sekolah Menengah Atas

HUKUM MENGIKUTI PERKEMBANGAN MASYARAKAT ATAU MASYARAKAT YANG BERKEMBANG MENGIKUTI HUKUM

Vinsensius Nurdin Inilah hikmah dari suatu perjumpaan. Ada-ada saja dialog. Mulai dari yang paling sederhana/biasa hingga sampai kepada yang sangat kompleks/luar biasa. Beberapa waktu yang lalu perjumpaan dengan rekan kerja Bapak Siprianus Borcel Wahidin S.Pd, seorang guru PKN di SMAN 3 BORONG dalam dialog sejenak menikmati waktu istirahat, melontarkan konsep dari judul tulisan ini kepada kami rekan sejawat sambil minum kopi. Saya sendiri merasa konsep yang dilontarkannya adalah suatu bahasan panjang dalam dunia hukum per hari ini. Dia sendiri (Bapak Siprianus Borcel Wahidin S.Pd) menyampaikan hal itu berawal dari diskusi kelasnya bersama peserta didik di SMAN 3 BORONG. Sejauh yang diketahui, beliau sendiri memeroleh dua pandangan berbeda ketika didiskusikan kepada peserta didik. Ada kelompok yang melihat bahwa hukum mengikuti perkembangan masyarakat dan ada juga kelompok yang menyetujui pandangan bahwa masyarakatlah yang mengikuti perkembangan hukum. Tulisan ini adalah ringkasan dari pandanagan peserta didik SMAN 3 BORONG dalam memertanggungjawabkan ulasan hukum dalam tata kenegaraan sebagaimana diungkapkan oleh guru PKNnya kepada saya sebagai penulis dengan menambahkan catatan ringan yang kiranya dapat menajamkan paham mereka akan hal ini. Pembahasan yang tidak akan pernah berakhir dalam suatu komunitas manusia adalah setiap orang memiliki satu hal umum yang sifatnya berlaku bagi semua. Keberlakuan yang sifatnya tanpa […]

Sekolah Menengah Atas

ATA BORA MATA KIN, ATA LENGGE MATA KIN

Vinsensius Nurdin Pada suatu kesempatan saya menlantunkan penggalan lagu di atas dan saya tersadar hingga menghentikan syairnya tatkala mendiang ayah saya tercinta membentak dan meningatkan saya bahwa lagu itu tidak bagus dan hanya dilantunkan oleh orang-orang yang tidak punya kehidupan dalam dirinya. Itu adalah lagu yang pasrah pada keadaan tanpa usaha. Itu adalah lagu para pemalas yang merasa iri melihat  keberhasilan orang lain. semenjak saat itu hingga kini tatkala saya mendengar syair lagu dengan penggalan ata bora mata kin, ata lengge mata kin, memori saya kembali mendengar nasehat almarhum ayah dan saat ini saya mencoba merefleksikannya dalam tataran -yang mudah-mudahan tidak karuan- lebih luas dan menyenggol berbagai bentuk kemapanan cara hidup. Karena hanya ikan mati yang hanyut terbawa arus. Berlandaskan paham ini saya berharap para penikmat literasi melalui ulasan sederhana ini terhentak dari lamunan panjang memikul bintang dengan tulisan ata bora mata kin, ata lengge mata kin. Akibat paling dekat dari sesuatu yang diucapkan atau didengar berulang-ulang adalah terekamnya hal tersebut kea lam bawah sadar dan memuncukan sikap apatis dan pesimis terhadap kehidupan yang mencul dalam keengganan berusaha memberdayakan diri. Karena semua sama saja. Sekian lama dalam beberapa dekade pengagungan rasio manusia, pengkaplingan kemanusiaan sedemikian dilakukan sehingga kadar keterlibatan sesorang […]

Sekolah Menengah Atas

Sepasang Puisi Karangan Icha Dervin

Rindu Karya : Icha Dervin Semenjak engkau pergi dan tak lagi lanjut merajut kisah asmara ini bersamaku, kekosongan mendiami hati, mengacaukan pikiran dan membuat hidup ini terasa hampa tuk dijalani Kenang-kenangan indah bersamamu dulu sering ku nyalakan di kepala sehinggaterasa begitu manis untuk dilupakan dan terasa begitu berat untuk tidak dirindukan Bahkan Seiring kepergianmu, benih cinta yang dulu kau tanam tetap ku biarkan tumbuh subur dalam kalbumeski terasa sia-sia untuk dirawat Karena hingga kini, rindu tentangmu masih terasa begitu berat membelenggu dan menari-nari diiringi senandung pilu Bayangan Karya : Icha Dervin Malam ini sepi ku rasa, hanya ditemani rembulan dan bintang-bintang malam Semilir angin malam yang dingin, membawa ingatanku kembali ke masa silam Masa dimana tuturkata dan perangainya yang sering ku nikmati dulu sejenak kembali mencumbuiku Tapi saat itu hanya sebentar kurasaSetelah kembali tersadar, bahwa sang pencipta ternyata telah lama memanggilnya, Aku pun menangis dan menjerit sejadi-jadinya Ayah… tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain lantunan doaSementara kenangan-kenangan kita akan selalu terpatri abadi di kalbuku

Sekolah Menengah Atas

TANGGALKAN KEMUNAFIKANMU

Refleksi misa Rabu Abu di SMAN 3 BORONG Pada hari ini 22 Februari 2023, SMAN 3 BORONG sebagai lembaga pendidikan dan sekaligus juga sebagai umat beragama Katolik(mayoritas) mengadakan perayaan liturgy Rabu Abu. Semua warga lembaga pendidikan ini mengambil bagian secara khusuk dalam perayaan ini. Upacara Rabu Abu yang diselenggarakan di SMAN 3 BORONG INI dilayani oleh seorang imam Somaskan yang sekaligus Pastor pembantu Pra-Paroki Jawang Pater Charles. Kekhusukan upacara ini nampak jelas dalam antusias para guru dan peserta didik dalam menghayati keberlangsungan penerimaan Abu sebagai awal masa pra-paskah dalam lingkaran liturgy Gereja Katolik. Kekhusukan ini diperkuat oleh lantunan lagu-lagu yang menggambarkan bermulanya puasa dan pantang untuk semua warga Gereja Katolik. Pater Charles dalam homlinya menghadirkan kesadaran sebagai umat untuk menanggalkan cara-cara seperti kemunafikan di hadapan Allah dan sesama. Penerimaan abu adalah lambang kefanaan manusia di hadapan Allah dan salah satu caranya adalah meninggalkan pola hidup munafik. Sesuai dengan bacaan pada hari ini yang menunjuk kepada kehampaan hidup manusia jika menamilkan diri dalam KEMUNAFIKAN. Perumpamaan yang Yesus sampaikan dalam bacaan Injil Mateus 6:1-6,16-18 sekaligus adalah kecaman kepada kita para peinukutnya untuk tidak hidup dalam kemunafikan seperti berdoa supaya dupuji orang atau member sedekah supaya dilihat orang. Penyerahan diri pada kehendak Allah […]

Sekolah Menengah Atas

RABU ABU-ULASAN SEDERHANA

VINSENSIUS NURDIN Dalam lingkaran kehidupan menggereja, berbagai hal dilakukan sebagai suatu perayaan kebersamaan dalam upacara liturgi. Dalam berbagai perayaan itu, kita manusia dihantar kepada paham yang mendalam akan hakekatnya sebagai manusia ciptaan Allah yang mulia sekaligus keberadaannya sebagai makhluk yang selalu berbuat dosa dan salah. Salah satu perayaan hikmat yang dipraktekkan Gereja Katolik hingga hari ini adalah perayaan dan penggunaan abu yang lazim disebut hari Rabu Abu. Semua umat katolik menerima abu dari petugas gereja sebagai sebuah tanda yang menghantar orang kepada paham yang mendalam akan keberadaaannya sebagai manusia. Untuk sampai kepada perbincangan teologis dan biblis, akan sangat biasa ketika sederhana dirumuskan pertanyaan untuk memantik rasa ingin tahu kita tentang perayaan ini. Bagaimana asal mula perayaan dan penggunaan abu? Dalam lingkaran liturgy Gereja, Rabu Abu adalah permulaan masa pra-paskah. Masa pra-paskah sendiri adalah saat refleksi/pemeriksaan batin dan berpantang sebelum memasuki masa paskah. Dalam tradisi gereja hingga hari ini, pada hari Rabu Abu seperti hari ini, orang Katolik akan membubuhi dahinya dengan tanda salib. Tanda dengan abu ini secara sederhana menunjuk bahwa orang tersebut adalah milik Kristus yang wafat di kayu salib. Kesamaan tanda ini juga meningatkan kita akan tanda rohani atau meterai yang dimeteraikan dalam baptisan Kristiani sehingga sesorang dibebaskan […]

Sekolah Menengah Atas

Demi Meningkatkan Minat Baca Kitab Suci Peserta Didik Kelas X, ...

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan agama Katolik di sekolah menengah atas merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting terutama dalam rangka penbentukan iman serta sikap spiritual peserta didik yang beragama katolik di kelas X SMAN 3 Borong. Pembelajaran agama katolik di SMA diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah kemampuan beragama dan mewujudkan sikap beragama perserta didik yang utuh dan berimbang yang mencakup hubungan manusia dengan penciptaNya, dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. Salah satu point penting yang ada dalam proses pembelajaran agama Katolik di SMAN 3 Borong yaitu membaca Kitab Suci, atau juga disebut Alkitab. Istilah “ Kitab Suci “ lebih akrab di hati umat Katolik, karena Allah dan sabda-Nya adalah suci, maka kitab yang memuat sabda-Nya adalah suci. Salah satu strategi untuk meningkatkan minat baca Kitab Suci bagi remaja terutama kelas X SMAN 3 Borong adalah dengan menggunakan metode katekese yang sesuai dengan materi pembahasan dan diterangi […]

Sekolah Menengah Atas

TANGGAPAN TERHADAP CAPTION GURU PJOK SMAN 3 BORONG

vinsensius Nurdin Pada kesempatan ini saya sangat berbangga memberi masukan yang membagun kesadaran bersama dalam kerangka umum pendidikan demi memberdayakan potensi peserta didik secara holistik. Beberapa hari yang lalu saya mendapat caption face book yang sangat menyentuh dari sahabat sekaligus rekan kerja di SMAN 3 BORONG Bpk. Yohanes Birudin seorang guru PJOK. Dalam tautannya, beliau mencoba merangkai kembali idiom tradisional yang selama beberapa dekade telah membentuk daya juang manusia dalam struktur fisiknya melalalui paradigm MENS SANA IN CORPORE SANO. Pribahasa ini telah sekian lama membentuk cara pandang manusia dalam menanggapai pentingnya olahraga secara fisik. Secara gamblang dalam penerjemahan literer, pribahasa ini menemukan akarnya pada paham ketersalingan antara dua instrumen dalam diri manusia yakni jasmani dan rohani yang keberadaannya saling mengandaikan. JIWA YANG SEHAT TERDAPAT DALAM TUBUH YANG SEHAT adalah ungkapan literer yang mau diungkapkan dalam paradigma MENS SANA IN CORPORE SANO. Betapa besarnya akibat yang mau ditularkan dari rangkaian pribahasa ini sedemikian rupa sehingga telah menempati ruang istimewah dalam caranya manusia menyadari keberadaannya di dunia ini. Pribahasa MENS SANA IN CORPORE SANO telah sekian lama terendap dalam kesadaran insan pendidikan sebagai salah satu pernyataan motivasi bagi pendidikan pada umumnya sehingga membingkai caranya manusia menghidupi diri dengan pemberdayaan secara fisik. Setiap […]

Sekolah Menengah Atas

Ancaman Homo Digitalis

Oleh : Johanes P.P.A Calas Dulu sebelum manusia masuk pada zona determinasi ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika sosial bersifat sempit dan berbanding lurus dengan proses sosial, dalam artian segala proses sosial yang muncul ke permukaan masih bisa dikontrol, dan terukur. Ini sebetulnya membentuk homogenitas yang menjadi ciri kehidupan masa itu. Kini,umat manusia masuk pada masa dimana positivisme menjadi kiblat kehidupan sosial. Homogenitas kini dilebur dalam banyak dimensi,sampai pada level konflikpun, semuanya muncul bukan saja melalui hasil interaksi face to face,tapi hasil reproduksi jari-jari manusia yang bersentuhan diatas layar ponsel. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini setidaknya sudah membuat kita umat manusia bernapas legah,melepas cengkraman keterbatasan unsur-unsur budaya lama yang dianggap tidak bisa beradaptasi dengan situasi saat ini. Manusia dipermudah segala aktivitasnya dengan budaya modern,sebagai satu satunya jalan keluar yang lebih efektif. Globalisasi tidak saja hadir dengan wajah yang positif, sisi gelap globalisasi turut serta memberi dampak ruang sosial keseharian kita, mulai dari sekularisasi, konsumerisme,radikalisme, post truth dan sebagainya. Tentunya sisi gelap ini mempunyai kekuatan seimbang untuk merayu manusia sebagai penikmat perubahan, tergantung sejauh mana kita mencermati dan memanfaatkannya semaksimal mungkin,sehingga tidak mendominasi. Hampir separuh kehidupan masyarakat kita saat ini sudah bermigrasi ke sistem digitalisasi,selain untuk menjamin mutu kelangsungan hidup, […]