DA MIHI VIRTUTEM/BERILAH KEPADAKU KEUTAMAAN
Vinsensius Nurdin Perjumpaan membawa kita kepada kekayaan. Dalam perjumpaan, kita menceburkan diri dalam kolam asing yang berbeda dengan apa yang kita rasakan di tempat kita sendiri. Meskipun manusia tetap mendengungkan lagu klasik yang sama dengan judul ´”rumput tetangga kelihatan selalu lebih hijau´. Dalam perjumpaan dengan orang-orang, kita mengalami diri kita seolah disandingkan dengan keberadaan orang lain. ada persaingan dalam persandingan yang tidak mudah kita tolak dan bahkan menjadi keharusan manusia. Perjumpaan dengan orang lain adalah kesemestian yang tidak satu pun di anatara kita berani membantahnya. Kenyataan-kenyataan ini menggarisbawahi salah satu kenyataan keberadaan manusia sebagai makhluk sosial yang adanya selalu mengandaikan ada dari orang-orang lain baik secara biologis, sosiologis mapun dalam ranah teologis. Pada kesempatan ini, saya akan mencoba menghadirkan suatu ulasan yang beruratakar dalam keberadaan manusia pada umumnya. Dalam keberadaan sebagai manusia, kita dilingkungi oleh berbagai hal yang membuat kita menyadari keberadaan kita di tengah keberadaan orang lain dalam setiap situasi dan konteks yang ada. DA MIHI VIRTUTEM yang secara literer berarti BERIKANLAH KEPADAKU KEUTAMAAN sepintas lalu bernada puitis dalam balutan teologis. Ini adalah sepenggalan doa yang kita daraskan kepada sanga ADA yang menopang dan membopong keberadaan seluruh ciptaan. Keutamaan merasuk hingga kepada keseluruhan paham moralitas manusia yang dibutuhkan dalam […]