Story dari MANGGARAI TIMUR

Sekolah Menengah Atas

POLITIK AMATIRAN-CORETAN KEGUNDAHAN PRA  PEMILIHAN PEMIMPIN

Vinsensius Nurdin Dalam bingkai global kita harus mengakui  bahwa segala sesuatu yang terjadi hari ini dalam urusan pemerintahan tidak pernah luput dari dinamika manusia yang berpolitik. Ini juga menjadi penanda akan jurang pemisah antara pemikiran klasik tentang pengorganisasian manusia di bawah satu tanggung jawab seorang figur yang didewakan. Pemimpin adalah reperesentasi dari seorang dewa. Paham kepemimpinan ini akhirnya menetaskan cara berpikir yang mengutamakan kebahagiaan yang dianugerahkan oleh para dewa. Konsep kebahagiaan yang dalam bahasa Yunani eudaimonia terbentuk dari dua kata yakni eu yang berarti kesejahteraan/kebahagiaan dan daimones yang berarti para dewa. [1]Tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan dilihat sebagai anugerah para dewa kepada manusia. Hal ini juga diakibatkan oleh mitos dalam ruang kepercayaan klasik yang menempatkan seluruh eksistensi manusia yang tergantung kepada adanya kekuatan lain di luar diri manusia sendiri, Sehingga representasi dewa dalam diri seorang pemimpin berakibat kepada cara orang-orang melihat dan mengalami kepemimpinan sesorang. Himpunan manusia dalam organisasi klasik lebih didasarkan pada adanya  potensi  khusus seseorang yang tidak dimiliki oleh pribadi lainnya. Potensi khusus itu misalkan saja adalah kemampuan metafisik/supranatural berkomunikasi dengan seorang figur dewa yang tidak kelihatan. Kepercayaan yang telah mengakar ini diantaranya seseorang yang memiliki hak memerintah merupakan takdir ilahi untuk menjadi pemimpin masyarakat yang berasal dari […]

Sekolah Menengah Atas

Tes Suamtif Akhir di SMAN 3 Borong Gunakan Sistem CBT ...

Lembaga Civitas Akademika SMAN 3 Borong pada Senin, 22 Mei 2023 menyelenggarakan ujian sumatif akhir semester. Berdasarkan jadwal, ujian sumatif akhir semester tersebut akan berakhir pada Sabtu, 27 Mei 2023. Seperti biasa, ujian sumatif akhir semester di SMAN 3 Borong selalu menggunakan sistem CBT (Computer Based Test) atau ujian berbasis komputer. Biasanya, ujian sumatif akhir menggunakan sistem CBT selalu melibatkan semua kelas atau rombongan belajar (rombel) yang ada di SMAN 3 Borong, kali ini berbeda. Hanya rombongan belajar di kelas X (Sepuluh) saja yang melaksanakan ujian berbasis komputer. Sementara ujian sumatif akhir untuk rombongan belajar di kelas XI (sebelas) menggunakan sistem Project Based Test atau ujian berbasis proyek. Dalam ujian berbasis proyek ini, semua mata pelajaran wajib terlibat, baik melalui proyek mandiri maupun proyek kolaborasi lintas mata pelajaran. Kabarnya ujian berbasis proyek tersebut akan dimulai pada Senin, 29 Mei 2023 tepat setelah ujian berbasis komputer untuk rombongan belajar kelas X (sepuluh) selesai.

Sekolah Menengah Atas

Doa Permohonan Yang Salah: ELOR ONE API PANDE NGGELOK, LABAR ...

Vinsensius Nurdin Pengantar Demi memmertahankan bunyi ujaran sehingga menimbukan rima kadangkala kita jatuh kepada kekeliruan yang tidak mudah untuk dijelaskan ataupun tidak mudah diperbarui. Dalam tataran bahasa tertentu, kadangkala memertahankan bunyi ujaran dengan memerketat irama dan rima khususnya dalam puisi dan pribahasa menjadi kualitas mumpuni yang dikejar sebagian banyak pinkmat suatu karya tulisan dan lisanan. Perhatian yang saksama ini akhirnya sangat rentan terhadap kealpaan dalam memerhatikan arti dan makna. Hal ini sering kita alami dalam menikmati karya tertentu yang kita baca atau yang kita dengar. Kita jugakadangkala menjadi pelaku utama tanpa menyadari kesalahan fatal di dalamnya. Tulisan sederhana ini akan menyoroti salah satu dari sekian kekeliruan cara kita menulis dan atau cara kita menikmati suatu karya tanpa tanya.Gabungan huruf menjadi kata dan merangkai kalimat akan membentuk pengertian dan pemahaman. Dalam lingkaran ketatabahasaan tidak asing lagi hal ini menjadi basis dari pergulatan bahasa manusia. Dalam berbagai peraturannya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing,  bahasa menjadi alat komunikasi resmi antara manusia yang dapat membantuk kesalingpengertian dan kesalingpahaman. Bahasa formal dan non formal juga terbedakan dalam penggunaannya. Saya akan menelusuri salah satu latah sosial kebahasaan dalam tataran bahasa Manggarai. Pada umumnya bahasa Manggarai mengenal dengan namanya tuturan harian dan tuturan resmi. Dalam tuturan resmi inilah […]

Sekolah Menengah Atas

Praktik Urban Farming di SMAN 3 Borong

Ekspansi perkotaan saat ini, jika dibandingkan dengan ekspansi areal pertanian bisa dibilang punya rentangan jarak yang cukup besar. Lahan-lahan pertanian disulap besar-besaran menjadi bangunan, tentu ini mempersempit areal pertanian yang menjadi denyut nadi ketahanan pangan kita. Aktivitas pembangunan sudah membawa manusia modern kehilangan identitas,dimana tanah yang dulu di lihat sebagai “identitas atau Ideologi” kini bergeser sebagai sebuah komoditas. Jika saja determinasi ini tidak bisa dikendalikan,ada kemungkinan beberapa dekade kedepan identitas “Petani” lenyap dari daftar profesi.Kalau seperti itu jadinya nanti,bisa dibilang ancaman krisis pangan sudah semakin nyata di depan kita saat ini. Saat ini, memilih profesi sebagai petani banyak diisi oleh kalangan tua.Dan kebanyakan dari mereka masih bersandar pada pola-pola yang tradisional.Sedangkang anak muda enggan memilih profesi sebagai petani dengan beragam alasan. Banyak juga diantara mereka meninggalkan desa,dan bekerja di sektor-sektor industri di perkotaan.Akibatnya,ada kesenjangan sumber daya manusia dalam mengelola lahan pertanian di desa. Maka dari itu, perlu adanya upaya memperkuat mata rantai profesi ini antara petani dari kalangan tua dan muda.Selaian gerakan kolektif masyarakat,peran sentral lembaga pendidikan sebagai agen sosialisasi sebisa mungkin membanjiri program program ekstrakurikuler sekolah. Implementasi kurikulum merdeka saat ini sudah banyak memberikan ruang baik untuk Guru maupun Siswa untuk meningkatkan sumber daya yang ada. Melalui Projek Penguatan […]

Sekolah Menengah Atas

SMAN 3 BORONG BERDISKUSI TENTANG WEDA REWA TUKE MBARU-PROYEK P5

Salam para sahabat penikmatliterasi di manapun berada.Padahari ini saya sangat bersyukur karena anak didik SMAN 3 BORONG melakukan proyek P5 budaya dengan mendiskusikan salah satu tema adat Manggarai  WEDA REWA TUKE MBARU.Sebagaimana diketahui, SMAN 3 BORONG sebagai salah satu sekolah penggerak di Manggarai Timur memiliki beberapa penerapan kurikulum yang salah satunya melalui proyek yang melibatkan peserta didik dalam pengetahuan langsung dalam kehidupan. Seperti yang terjadi di kelas X1 MIA pada Rabu 17 Mei 2023 melakukan diskusi dari salah satu kelompok yang mengadakan proyek matapelajaran Muatan lokal khususnyapotensi-potensi daerah Manggarai. Kelompok yang melakukan diskusi pada hari ini telah melakukan wawancara dengan tetua adat dan hasilnya direkapitulasi dalam bentuk makalah mini dan didiskusikan.Kebetulan pada hari ini tema proyek dari hasil wawancara itu berhubungan dengan salah satu upacara adat orang Manggarai pada saat sepasang manusia memutuskan untuk bersatu dalam pernikahan. Dikusi menarik dengan mengangkat berbagai hal yang luar biasa dari tema ini memperlihatkan keingintahuan peserta didik dalam mendalam iritus-ritus tradisional orang Manggarai.

Sekolah Menengah Atas

MENGAPA BEGITU? YA, BEGITU MEMANG.

SAYA TIDAK SUKA MAIN GILA. Vinsensius Nurdin Saya dan anda pernah mengalami beberapa situasi hidup pada mana kita sendiri sulit memahami gejala yang demikian. Saya mengangkat salah satu hal yang kadang kita alami dalam pergaulan dengan sesama. Kita sebagai manusia tidak pernah terlepas dari guyonan atau lelucon yang dapat membuat kita saling menularkan kegembiraan, rasa senang. Saya ingat akan bacaan yang luar biasa dari karya Huinzinga dalam bukunya homo ludens pada mana fenomena manusia bermain dan mengakibatkan keasyikan tersendiri menjadi salah satu kekhasan manusia. Gurauan, lelucon, ceritera lucu yang membuat manusia saling menyebarkan kegembiraannya adalah bagian dari caranya manusia dalam mempererat interaksi sosial. Yang menjadi tekanan di sini adalah adanya beberapa insane yang sangat sulit masuk ke arena itu dan kurang lebih menimbulkan Tanya tersendiri. Dengan mudahnya dia ikut nimbrung dan memberi reaksi terhadap suatu ceritera jenaka,  suka bersandagurau dengan orang lain yang bahkan dalam guyonan tertentu kadang sedikit memojokkan orang lain dalam suasana yang sering disebut main gila. Sangat mudah main gila dengan orang lain  tetapi ketika orang lain main gila dengannya dia tidak suka. Mengapa begitu? Ya, begitu memang. Ujaran seperti saya tidak suka main gila kerap terdengar dalam keseharian kita. Inilah salah satu lorong kenyataan hidup yang […]

Sekolah Menengah Atas

PRO DEI????? ATAU PRO DEO!!!!!

Vinsensius Nurdin Beberapa waktu yang lalu saya mempunyai beberapa urusan di Borong. Ketika melewati jalan sepanjang TADO-KAMPAS di sebelah SMK TIARA NUSA bagian kanan, ada papan nama bertuliskan huruf LATIN: PRO DEI. Sepintas lalu saya mengerti dengan tulisan itu dan secara sepintas saya tahu artinya: UNTUK/DEMI/BAGI ALLAH. Saya dan anda juga tahu artinya ini dan mudah-mudahan artinya sama sebagaimana yang dimaksud oleh penulis atau pencetusnya. Mudah-mudahan dengan ulasan sederhana ini saya tidak dianggap sombong atau supaya orang bilang tahu. Tetapi sejenak saya mulai merefleksikan apa yang saya dapat ketika dahulu mendalami bahasa Latin yang diberikan oleh pengajar hebat dan luar biasa P. Alo Mitan, SVD. Memori pelajaran bahasa Latin tiba-tiba mengembalikan ingatan saya akan beberapa aturan penting tata bahasa Latin kala itu. Tidak hanya berhenti di situ, sebagai orang yang selalu merasa terganggu oleh suatu kejanggalan seperti ini, saya akhirnya membuka kembali diktat Bahasa Latin yang dikala saya belajar dahulu menjadikan saya termotivasi secara menggebu-gebu untuk menngetahuinya. Bukan tanpa alasan saya mengatakan hal ini, karena saya sangat suka mempelajari bahasa ini yang pernah diberi gelar BAHASA PARA MALAEKAT dan pernah dijadikan kewajiban utama  kaum seminaris untuk dipelajari dengan diperkuat oleh Konstitusi Apostolik Sri Paus Yohanes XXIII dalam Veterum Sapientia. Pentingnya […]

Sekolah Menengah Atas

KEBISUAN INI MEMEKAKKAN TELINGA

Vinsensius Nurdin Dalam diammnya, ia mengatakan sesuatu atau suara dari kaum tak bersuara. Voice of the voiceless. Penggalan kalimat semacam ini mudah ditemukan dalam bagian-bagian tertentu dalam salah satu sesi gaya bahasa. Gaya bahasa diciptakan demi mengatakan sesuatu secara lain dari apa yang tampaknya disampaikan. Dalam gaya bahasa, kita menemukan usaha pernyataan suatu kenyataan dalam cara yang agak lain demi makdud yang terselubung di balik kenyataan yang ada. Orang yang terbiasa dengan ungkapan gaya bahasa, akan langsung menyadari arti yang mau dikatakan dari suatu gaya bahasa tertentu. Demikian pun pengandaian yang mau disampaikan dari misalnya kebisuan ini memekakkan telinga.   Perjumpaan dengan berbagai kemelut hidup dengan berbagai konsekuensinya telah melilit membentuk fragmen baru dari peradaban kemanusiaan. Dalam setap lini kehidupan ditemukan berbagai geliat yang akan merambah kepada tercuatnya berbagai ketersembunyian hingga menjadi konsumsi publik dan menjadi layak untuk diperbincangkan. Tidak hanya berhenti pada garis yang dianggap tabu, tetapi juga ruang publik dengan kemudahan aksesnya oleh setiap orang akan merunut membentuk bahkan tatanan baru. Kebisuan mengandaikan dua kondisi. Kondisi  inipun dihubungkan dengan berbagai situasi yang diperhadapkan kepada subjek yang mengalami. Kondisi pertama boleh disebut pilihan. Saya berhadapan dengan beberapa kenyataan yang membuat saya harus memilih di antara beberapa  pengandaian. Saya harus memutuskan […]