Jumat, 17 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Peneliti Unhas Lakukan Survei Akses Layanan Kesehatan berbasis digital untuk Penyandang Disabilitas

Peneliti Unhas Lakukan Survei Akses Layanan Kesehatan berbasis digital untuk Penyandang Disabilitas

Tim peneliti Universitas Hasanuddin menyelenggarakan survei terhadap akses layanan kesehatan berbasis digital untuk penyandang disabilitas khususnya berkaitan dengan kebutuhan, tantangan, dan kapasitas dalam penggunaan ICT dalam memperoleh layanan kesehatan.

Kegiatan tersebut mulai berlangsung pada Sabtu (23/07) lalu. Riset ini merupakan bagian dari program The Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) dan bekerja sama dengan tim Fakultas Teknologi Informasi, Monash University.

Melalui wawancara pada Kamis (04/08), Ketua Tim Unhas Dr. Eng. Intan Sari Areni, ST., MT., menjelaskan secara umum, penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan solusi dalam mendukung akses layanan kesehatan digital bagi penyandang disabilitas.

Intan mengatakan kegiatan ini berlangsung di tiga Kabupaten Kota yakni Makassar, Gowa dan Maros. Dimana sebelumnya ketiga daerah ini dipilih berdasarkan beberapa literatur dan informasi yang sebelumnya telah dilakukan.

“Bersama Yayasan PerDIK (Pergerakan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan) kegiatan survei tersebut dilaksanakan pada 23 Juli serentak ditiga kabupaten. Ragam disabilitas yang ikut serta pada pelaksanaan survei di antaranya, disabilitas pendengaran, disabilitas penglihatan/penglihatan rendah, fisik/daksa, serta OYPMK (Orang yang Pernah Mengalami Kusta),” jelas Intan.

Lebih lanjut, Intan mengatakan selain memudahkan proses pengambilan data, juga memberikan pemahaman bahwa penyandang disabilitas memiliki kapasitas dalam pelaksanaan riset yang dapat terus dikembangkan untuk digunakan sebagai sarana advokasi bagi organisasi pendukung difabel.

Intan mengharapkan, melalui kegiatan yang dilakukan diharapkan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan bagi pemerintah dalam peningkatan layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, juga diharapkan semakin banyak para peneliti yang mengambil kajian serupa. (*/mir)

Editor : Supratman