Jumat, 26 April 2024
Perguruan Tinggi

Menko Marves Bahas Pengelolaan Maritim Berkelanjutan untuk Ekonomi Indonesia

Menko Marves Bahas Pengelolaan Maritim Berkelanjutan untuk Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jend. TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan memberikan kuliah umum dihadapan sivitas akademika Universitas Hasanuddin, bertajuk “Maritime goes to campus” yang merupakan bagian dalam memperingati Hari Maritim Nasional.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita secara luring terbatas dengan penerapan protokol Covid-19 di Baruga Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Kampus Tamalanrea, Makassar, dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan terhubung melalui youtobe resmi Kemenko Marves, Jumat (19/08).

Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan ungkapan terima kasih atas kunjungan Kemenko Marves beserta rombongan di Unhas. Prof. JJ mengatakan Unhas merupakan salah satu pilar penting memperkokoh NKRI dengan berbagai capaian dimiliki. Unhas menjadi barometer perkembangan Indonesia bagian Timur.

Lebih lanjut, Prof. JJ juga memberikan gambaran berkaitan dengan berbagai capaian dan kontribusi Unhas dalam mendukung pengembangan bidang kemaritiman. Ia mengatakan, maritim menjadi simbol kekuatan seutuhnya bagi Unhas melalui visi misi yang digelorakan. Benua maritim menjadi inspirasi dan membentuk cara pandang sivitas akademika Unhas untuk menjadi kampus yang kuat dan disegani pada tingkat nasional maupun internasional.

“Setiap fakultas di Unhas memiliki peran dalam kemaritiman sesuai bidang keilmuan yang dimiliki. Unhas selalu berupaya menjadi contoh dan mengayomi untuk terus memberikan kontribusi terbaik dalam berbagai bidang termasuk kemaritiman,” jelas Prof. JJ.

Pada kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan berkaitan dengan “Pengelolaan Maritim Berkelanjutan Menuju Kemandirian Ekonomi untuk Indonesia Maju”. Dia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah 17.500 pulau dan terletak di lokasi strategis menghubungkan Asia Timur, Selatan dan Oseania. Namun, terkadang banyak yang merasa kecil, padahal Indonesia adalah negara yang hebat. Ini salah satunya terlihat dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

“Pasca pandemi, kita menghadapi tantangan yang besar, yakni pada perubahan iklim. Indonesia berkomitmen dan memfokuskan kebijakan pada perubahan iklim dan pengurangan emis antara lain melalui program rehabilitasi mangrove dan pengembangan energi bersih. Dalam 8 tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas. Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri dan peningkatan efisiensi melalui digitalisasi,” jelas Luhut.

Luhut mengatakan, Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk pengembangan sumber daya manusia dan R&D. Ia berharap, Unhas mampu mengambil peran dalam pengembangan SDM dan R&D di Indonesia. Menurutnya, untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045, masyarakat Indonesia harus kompak dan bersatu, memfokuskan pemikiran dan upaya untuk kemajuan bangsa dan Indonesia.

“Peran marutim dalam pembangunan nasional terlihat dari ekosistem laut dan pesisir Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ‘blue economy nasional, regional, dan global serta warisan alam laut. Ekspor mampu tumbuh tinggi, mendorong surplus neraca. Stabilitas makroekonomi juga dapat dijaga dengan baik,” tambah Luhut.

Setelah pemaparan materi, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dari sivitas akademika Unhas. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar, para peserta aktif memberikan pertanyaan dan masukan kepada narasumber. Kuliah umum berakhir pukul 16.00 Wita. (*/mir)

Editor: Supratman