PENELITIAN kolaborasi internasional terus digalakkan Fakultas Pertanian UNIB. Dalam waktu dekat, rencananya para peneliti dari Kindai University – Jepang akan berkolaborasi dengan dosen peneliti UNIB untuk melaksanakan penelitian bidang ilmu tanah di Provinsi Bengkulu. Hal itu terungkap dalam kunjungan Dr. Shin ABE dari Kindai University – Jepang ke Fakultas Pertanian UNIB, Senin (5/9/2022).

Untuk memantapkan rencana penelitian kolaborasi internasional itu, Dr. Shin ABE melakukan pembahasan bersama pimpinan Fakultas Pertanian UNIB, dalam hal ini Dekan FP UNIB Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, M.S, Wakil Dekan Bidang Akademik FP UNIB Yansen, S.Hut, M.App.Sc, Ph.D dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D.

Kemudian untuk mengkonkritkan penyusunan nota perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kindai University Jepang dengan UNIB, Dr. Shin ABE bersama pimpinan FP UNIB melakukan diskusi dengan Ketua UPT Kerjasama dan Layanan Internasional (KSLI) atau International Office UNIB Ade Sri Wahyuni, S.T, M.Eng, Ph.D.

“Surat resmi tentang inisiasi kerjasama penelitian kolaboratif internasional bidang ilmu tanah dari Kindai University telah kami terima. Kemudian Dr. Shin ABE juga telah berkunjung ke Fakultas Pertanian UNIB dan berdiskusi dengan Ketua KSLI UNIB untuk mengkonkritkan rencana kerjasama ini,” ujar Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UNIB, Dr. Yansen kepada Humas UNIB, Rabu (7/9/2022).

Dijelaskan Dr. Yansen, kerja sama dengan Dr. Shin ABE sudah dimulai sebelumnya oleh Maulana Kamil, MP yang merupakan dosen Prodi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Kemudian untuk meningkatkan kerjasama ini Dr. Shin ABE berencana melakukan penelitian kolaboratif yang melibatkan peneliti dari Kindai University Jepang, University Teknologi Mara Malaysia, Universitas Bengkulu dan Universitas Andalas – Sumatera Barat.

Selain mendiskusikan tentang mekanisme kerjasama penelitian, Dr. Shin ABE dan tim melakukan survei awal kemungkinan pelaksanaan riset di Bengkulu. Selama dua minggu mereka berkeliling ke beberapa tempat di Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Tengah untuk melihat peluang daerah yang akan dijadikan lokasi riset bidang ilmu tanah, pertanian dan rehabilitasi ekosistem.[Hms1/FP].