Rabu, 08 Mei 2024
Perguruan Tinggi

Perkuat Pengembangan Kelembagaan, UT MoU dengan Keraton Surakarta Hadiningrat

Perkuat Pengembangan Kelembagaan, UT MoU dengan Keraton Surakarta Hadiningrat

Universitas Terbuka (UT) sebagai lembaga pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan akses pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah tanah air. Dalam meningkatkan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM), UT telah merintis kerja sama dengan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. UT sebagai institusi Pendidikan tentu saja turut mendukung pelestarian budaya dan tradisi adat istiadat, termasuk pengembangan kebudayaan Jawa.

Untuk itu pada hari Minggu tanggal 26 November 2023 di Ruang Sitinggil, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UT dengan Perkumpulan Dewan Adat (PDA) Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu antara Bapak Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M. Bus., Ph.D. dengan Dra. GKR. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd. Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya, dan kegiatan lain yang dapat disepakati bersama. Pihak Keraton sebagai pihak kedua maupun UT sebagai pihak pertama nantinya dapat menindaklanjutinya dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Dra. GKR. Koes Moertiyah, M.Pd. dan suami beliau, Dr. KPH. Edy Wirobumi, S.H., M.Hum. saat bertemu Pak Rektor UT pada kesempatan sebelumnya menyampaikan UT sangat strategis untuk diajak kerja sama karena mempunyai akses jangkauan pendidikan tinggi yang luas di seluruh tanah air dan mancanegara. Dr. KPH. Wirobumi mencontohkan bentuk kerja sama adalah dalam hal riset, pengembangan pengetahuan bidang kebudayaan dan peradaban. Beliau menyampaikan, para dosen UT bisa melakukan kajian riset  dan mahasiswa UT juga melakukan penulisan karya ilmiah atau pun melakukan magang sebagai implementasi Kampus Merdeka di Keraton. Misal mahasiswa Prodi Ilmu Hukum dapat mempelajari praktik hukum adat dan nasional, sedangkan mahasiswa Prodi Teknologi Pangan bisa magang untuk belajar perjamuan. Pak Rektor menambahkan, UT bisa melakukan pendampingan bidang pariwisata di lingkungan Keraton karena di UT ada Prodi Pariwisata, Prodi S1 Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan juga S1 Pendidikan Bahasa Inggris. Mahasiswa dan Dosen Prodi S1 Pariwisata bisa riset tentang adat budaya peradaban di lingkungan Keraton yang menjadi aset penting sektor pariwisata untuk dikembangkan. Selain itu mahasiswa Prodi S1 Sastra Inggris dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris pun  bisa magang di lingkungan Keraton untuk belajar linguistik karena sebagian besar pengunjung Keraton adalah para wisatawan luar negeri. Prof. Ojat menegaskan komitmen UT untuk meningkatkan hubungan kolaboratif dengan universitas dan lembaga sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkokoh jejaring dan eksistensi UT.

Rektor dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih telah diajak kerja sama, “Ini sangat sesuai dengan visi misi UT dimana sebagai Lembaga pendidikan tinggi milik pemerintah yang hadir karena tiga hal: 1) pemerataan akses Pendidikan tinggi; 2) menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMA/sederajat atas terbatasnya daya tampung Perguruan Tinggi Negeri; 3) menjadi solusi bagi para pekerja (working people) yang ingin meningkatkan kapabilitasnya dengan melanjutkan Pendidikan tinggi namun terkendala waktu, jarak, dan kesempatan. Prof. Ojat menyampaikan, dengan adanya MoU ini maka keberadaan UT di tengah masyarakat menjadi lebih dapat dirasakan. Prof. Dr. Ali Muktiyanto, S.E., M.Si. – Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum yang turut mendampingi Prof. Ojat dalam acara MoU UT dengan Perkumpulan Dewan Adat (PDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, serta KPH. Dr. Edy Wirobumi, S.H., M.Hum. pada kesempatan tersebut menjadi saksi penandatanganan. Dengan penandatanganan MoU ini, Pihak Keraton Surakarta Hadiningrat dan UT ke depannya untuk memperkuat kerja sama dan membuka peluang baru untuk pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, inovasi, riset, pengabdian masyarakat khususnya di bidang kebudayaan dan peradaban serta adat istiadat.

Direktur UT Surakarta Yulia Budiwati, M.Si. yang saat itu mendampingi Pak Rektor pada kesempatan tersebut pun menyampaikan, program pengabdian pada masyarakat (Abdimas) UT dapat dilaksanakan di lingkungan Keraton Surakarta Hadiningrat. Misal dengan menggerakkan sivitas akademika untuk berpartisipasi pada Pekan Budaya dan melakukan pendampingan UMKM untuk peningkatan ekonomi kreatif masyarakat di lingkungan Keraton.

Sebagai informasi, setelah dilaksanakan acara penandatanganan MoU, juga dilakukan acara pemberian kekancingan oleh Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat,  Dra. GKR. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd. kepada Pak Rektor UT; Pak Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum; serta Direktur UT Surakarta sebagai pengurus Pakasa (Paguyuban Kawula Keraton Surakarta). Selain itu, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Suarakarta Hadiningrat juga memberikan gelar kepada beliau-beliau yang dilantik, yaitu Prof. Ojat Darojat, Prof. Ali Muktiyanto, dan Bu Yulia Budiwati, M.Si. Kekancingan merupakan bentuk kepercayaan dari Keraton Surakarta kepada yang dilantik untuk setia menjaga kelestarian budaya, khususnya budaya Jawa dengan sumber dari Keraton Surakarta. Prof. Ojat pada tanggal 26 November 2023 tersebut mendapatkan gelar tertinggi dari semua peserta wisudawan kekancingan yang hadir. Pak Rektor mendapat gelar yaitu Santana Riya Nginggil dengan sebutan Kanjeng Raden Arya Prof. Ojat Darojat Reksoningrat, M.Bus., Ph.D., sedangkan Prof. Ali Muktiyanto mendapat gelar Bupati Sepuh Anon anon dengan sebutan Kanjeng Raden Tumenggung Prof. Dr. Ali Muktiyanto Widyonegoro, S.E., M.Si., CRA., CRP., CRMP., CertiPSAS., dan Bu Yulia Budiwati mendapat gelar Bupati Anom dengan sebutan Nyimas Tumenggung  Dra. Yulia Budiwati  Widyaningrum, M.Si. Dalam sambutannya, ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat GKR. Koes Moertiyah menekankan kepada para wisudawan kekancingan untuk mempertahankan kelestarian budaya kita yang begitu agung. “Mari kita bersama-sama mempertahankan dan menjaga kelestarian budaya dan adat kita yang mulai didesak oleh maraknya budaya luar,” tutur GKR. Koes Moertiyah.