Selasa, 30 April 2024
Perguruan Tinggi

Menparekraf Sandiaga Uno: Penguatan Desa Wisata Halal Butuhkan Partisipasi Banyak Pihak

Menparekraf Sandiaga Uno: Penguatan Desa Wisata Halal Butuhkan Partisipasi Banyak Pihak

[Kanal Media Unpad] Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno menyebut Indonesia meraih posisi pertama peringkat destinasi wisata ramah Muslim di dunia versi Global Muslim Travel Index 2023. Raihan ini tidak lepas dari kerja bersama berbagai pihak dalam memperkuat pengembangan wisata halal di Indonesia.

“Kita mendorong pariwisata halal sebagai salah satu upaya memastikan bahwa indonesia adalah pemimpin dalam pemikiran wisata halal dunia,” ujar Sandiaga dalam Forum Diskusi Penguatan Wisata Ramah Muslim di Desa Wisata di Ruang Auditorium Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kamis (4/4/2024).

Sandiaga Uno mengatakan, pengembangan desa wisata halal merupakan salah satu ekosistem pariwisata yang paling cepat diakselerasi. Dari sekira 6.000 desa wisata di Indonesia, Kemenparekraf melalui Jejaring Desa Wisata (Jadesta) menargetkan 3.000 desa wisata bisa memperoleh sertifikasi halal.

Hal tersebut juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal. Pada peraturan tersebut, tahap pertama kewajiban sertifikat halal ditargetkan selesai pada 17 Oktober 2024.

Di hadapan sivitas akademika Unpad Sandiaga mengatakan, mewujudkan target sertifikasi halal untuk 3.000 desa wisata di Indonesia pada 17 Oktober mendatang memerlukan kolaborasi banyak pihak, salah satunya dengan perguruan tinggi.

Ia pun mengapresiasi komitmen Unpad dalam mendukung penguatan ekosistem halal di Indonesia, salah satunya melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal RI.

“Terima kasih kepada Unpad yang telah bekerja sama dengan BPJPH RI. Kita harapkan target sertifikasi halal bisa sentuh 3.000 desa wisata,” ujar Sandiaga Uno.

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti menjelaskan, Unpad telah banyak berpartisipasi aktif dalam mendukung pengembangan pariwisata, khususnya pariwisata halal. Hal tersebut dilakukan melalui program KKN mahasiswa dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen.

Dari program tersebut, banyak ditemukan beragam potensi yang bisa dikembangkan untuk pembentukan destinasi wisata halal. Potensi ini kemudian didukung dengan beragam bidang keilmuan dan unit kerja yang ada di Unpad.

“Kami memiliki proyek penguatan produk masyaakat yang bisa dukung penguatan destinasi wisata halal,” kata Rektor.

Aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, meliputi program inkubator bisnis, pengembangan potensi bisnis UMKM lewat Kawasan Sains dan Teknologi, hingga pengembangan ekosistem halal melalui Padjadjaran Halal Center, pusat riset yang berfokus pada kajian isu halal yang mengikutsertakan berbagai disiplin ilmu.

Rektor mengatakan, pengembangan wisata halal yang didukung Unpad memiliki kekuatan dengan adanya integrasi riset. “Rasanya wisata halal di Jabar tidak hanya syariah tapi (didukung) dengan penjelasan iptek sangat baik,” imbuhnya.

Diharapkan, wisata halal, khususnya di Jawa Barat, tidak hanya menjadi destinasi tujuan oleh wisatawan Muslim, tetapi juga wisatawan non-Muslim. 

“Biasana, kalau sentuhannya itu dengan sesuatu yang baik. Wisata halal juga terbuka dikunjungi non-Muslim,” kata Rektor.*