Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi melaksanakan pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelepasan gelombang I ini dilaksanakan di halaman belakang Gedung Rektorat lama, Senin (03/07).
Dalam Laporan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dr. Fridiyanto, M.Pd.I menyampaikan bahwa sebanyak 1.500 mahasiswa akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang I. KKN ini berorientasi pada membangun desa Sustainable Development Goals (SDGs). Mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebar di seluruh Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur.
“Mahasiswa yang mengikuti KKN gelombang I ini tersebar di 2 kabupaten di Provinsi Jambi. Yakni Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi. Program SDGs Desa merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas. Yang mana mahasiswa akan memberikan pemahaman tentang 18 poin SDGs desa tempat mereka melakukan Kuliah Kerja Nyata, ” kata Dr. Fridiyanto.
Rektor UIN STS Jambi Prof. As’ad, M.Pd dalam arahannya menyampaikan bahwa mahasiswa yang melaksanakan KKN ini menjadikan sebagai ajang pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga setelah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ada output ataupun hal baik untuk masyarakat setempat. “Jaga nama baik almamater dalam segala aspek apapun. Tentunya saya selalu berpesan kepada kalian untuk dapat memiliki jiwa kompetitif dan menorehkan prestasi di segala bidang. Rancang program bersama masyarakat untuk bersama bergerak dan berpartisipasi dengan masyarakat membangun desa,” jelas Rektor UIN STS Jambi.
Pada kesempatan itu pula rektor menambahkan segala program yang dirancang harus maksimal, karena dengan program yang dirancang dengan baik akan melahirkan output yang luar biasa. “Tema KKN kali ini adalah SDGs yang juga merupakan agenda dunia. SDGs Desa adalah upaya terpadu untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan. Ekonomi desa tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring, dan desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ucap Prof. Dr. As’ad, M.Pd. (*)
