Selasa, 21 Mei 2024
Perguruan Tinggi

IKM-IKK Unhas dan AIHSP Kolaborasi Vaksinasi Penyandang Disabilitas di Maros

IKM-IKK Unhas dan AIHSP Kolaborasi Vaksinasi Penyandang Disabilitas di Maros

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, melalui Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat-Ilmu Kesehatan Keluarga (IKM-IKK) mengambil bagian pada kegiatan Vaksinasi Inklusif di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini merupakan inisiatif program Australia – Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) atau Kemitraan Ketahanan Kesehatan Indonesia – Australia.

AIHSP merupakan inisiatif yang berlangsung di empat provinsi, yaitu: Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Di Sulsel sendiri, terdapat lima kabupaten fokus, yaitu Maros, Gowa, Bone, Enrekang, dan Pinrang.

Untuk membahas pelaksanaan Vaksinasi Inklusif di Kabupaten Maros, Tim Departemen IKM-IKK Fakultas Kedokteran Unhas mengadakan audiensi dengan Bupati Maros, Chaidir Syam, pada Senin (20/6), di RM Bola Bale, Maros, pukul 12.30 WITA.

Pada kesempatan ini, hadir pula Koordinator Provinsi AIHSP Sulawesi Selatan (Agung PJ Wahyuda), perwakilan Bappelitbangda Sulsel, Kepala Dinas Sosial Maros, Kepala Dinas Kesehatan Maros, Kepala SLB Negeri 1 Maros, dan beberapa perwakilan organisasi penyandang disabilitas di Maros.

Ketua Departemen IKM-IKK FK Unhas, dr. Andi Alfian Zainuddin, Ph.D, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan AIHSP Sulsel untuk menggandeng Unhas, khususnya Departemen IKM-IKK dalam kolaborasi ini. Unhas yang mengusung slogan humaniversity terus aktif mengambil bagian dalam mengatasi masalah kemanusiaan.

“Cakupan vaksinasi semakin tinggi, namun kelompok penyandang disabilitas masih ketinggalan. Banyak tantangan yang mereka hadapi, terutama aksesibilitas dan informasi. Kami bersama AIHSP dan Pemkab Maros akan mengoptimalkan kelompok rentan ini, termasuk juga lansia,” kata Alfian.

Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam menyambut baik inisiatif ini. Sebagai pimpinan wilayah, dirinya menyadari seluruh warga harus mendapat pelayanan yang sama, tidak terkecuali penyandang disabilitas.

“Saya akan mendukung sepenuhnya inisiatif ini. Kepala Dinas terkait, aparat kecamatan dan kelurahan desa akan kami optimalkan agar dapat menjangkau kelompok sasaran penyandang disabilitas,” kata Chaidir.

Vaksinasi Inklusif merupakan model pelaksanaan vaksinasi yang digagas sesuai kebutuhan ragam penyandang disabilitas. Selain menyiapkan lokasi vaksinasi yang aksesibel, yaitu di SLB Negeri 2 Maros, juga akan didukung oleh tenaga vaksinator dan relawan yang memahami kebutuhan penyandang disabilitas.

Menurut rencana, Gebyar Vaksinasi Inklusif di Kabupaten Maros akan berlangsung pada Senin (27/6), mulai pukul 09.00 WITA. Departemen IKK-IKM FK Unhas akan menyiapkan puluhan relawan dan vaksinator terlatih.

Departemen IKK-IKM FK Unhas sendiri menargetkan kelompok sasaran penerima vaksin di Maros antara 50.000 hingga 70.000 dosis di seluruh kecamatan di Kabupaten Maros.(*/ir)

Editor : Ishaq Rahman, AMIPR