Sabtu, 18 Mei 2024
Sekolah Menengah Pertama

Pemuda Harapan Bangsa (Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022)

Pemuda Harapan Bangsa (Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2022)

Oleh: Sahroni, S.Pd.I., M.Pd *)

Sejarah mencatat, banyak peran-peran strategis dan penuh resiko yang dilakukan para pemuda. Di antara peran strategis dan penuh resiko tersebut adalah menggalang kekuatan untuk mempersatukan rakyat dari beragam latar kebangsaan di bumi pertiwi medio kolonialisme; pasang jiwa raga dan menggalang kekuatan untuk turut berjuang memanggul senjata dalam mengusir kaum penjajah, menjatuhkan sebuah rezim pemerintahan otoriter; menggalang kekuatan untuk memaksa pihak penguasa agar mencabut atau merubah kebijakan yang merugikan masyarakat; menggalang kekuatan untuk membuat keputusan dan hal-hal baru yang berpengaruh jangka panjang seperti Sumpah Pemuda, Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat), yaitu Bubarkan PKI, Turunkan harga Barang, dan kembali kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,  dan sebagainya.

Karakter demikian itu ciri khas pemuda, ada aspek-aspek yang melandasinya, beberapa diantaranya, yaitu: 1) Dari segi fisik, pemuda adalah mereka yang telah berubah fisiknya mencapai batasan yang maksimal. Dalam keadaan demikian, secara fisik mereka sudah dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan dukungan fisik; 2) Dari segi usia, pemuda adalah mereka yang berada dalam rentang usia 18-40 tahun, dengan usia ini, mereka sudah dapat dipasrahkan tanggung jawab untuk mengambil peran dan keputusan; 3) Dari segi sosial, pemuda adalah mereka yang mudah berinteraksi dan berkolaborasi pada struktur dan ikatan sosial manapun, sehingga lebih leluasa dalam melakukan mobilitas di segala bidang kelembagaan; 4) Dari segi psikologi, pemuda adalah mereka yang masih penuh dengan semangat, idealisme yang tinggi, dan keberanian untuk mengambil resiko. Dengan kondisi psikologis ini, maka mereka dapat bertindak dalam membakar semangat dan idealisme agar tetap di jalur perjuangan; 5) Dari segi intelektual, pemuda memiliki kemampuan berpikir abstrak serta telah memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan wawasan yang dapat dikembangkan lebih lanjut ke arah yang lebih mendalam maupun khusus.

Baca juga

SUMPAH PEMUDA, SUMPAH SEPANJANG MASA BANGSA INDONESIA (MEMPERINGATI HARI SUMPAH PEMUDA 2022)

Kiranya aspek-aspek tersebut pula yang mendasari formasi tenaga kependidikan di lingkungan MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid lebih didominasi oleh pemuda. Bagi civitas madrasah, faktor kesejarahan pemuda dalam pembentukan lembaga negara bernama Indonesia memberikan inspirasi untuk diterapkan di lembaga pendidikan madrasah. Karena sekali lagi sejarah mencatat, bahwa dari sejak pra-kemerdekaan, para pemuda telah aktif dalam kegiatan pendidikan. Berdirinya Taman Siswa di Yogyakarta dan Perkumpulan Budi Utomo, misalnya merupakan bukti bahwa dengan pemuda yang bergerak di bidang pendidikan, tatanan sosial cepat berubah kearah lebih baik. Namun, bukan berarti menafikan peran orang tua, justru kebijaksanaan orang tua adalah bahan bakar untuk mengarahkan pemuda melakukan gerakan-gerakan.

Dalam situasi di mana pendidikan bangsa ini masih menghadapi problema yang belum terselesaikan, serta tantangan era globalisasi yang sedemikian kuat dan cepat, peranan pemuda di masa sekarang walaupun spiritnya sama tetapi bentuk dan program kerjanya dapat berbeda dengan mengikuti perkembangan zaman yang dinamis, bukan hanya mengedepankan keinginan ego yang bersifat statis.

Pemuda-pemuda yang tergabung menjadi tenaga kependidikan MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid selain sebagai pendidik, tercatat memiliki beragam keahlian di luar tupoksinya menjadi guru/staf, yaitu: desain grafis, editor audio visual, komposer musik, seniman tarik suara atau musisi, rancang bangun desain interior, konten kreator, petani, penjahit, penulis, dan lain sebagainya. Civitas madrasah senantiasa berkolaborasi, memadupadankan kebutuhan madrasah dengan kekuatan dari keahlian masing-masing pemuda tersebut agar prestasi demi prestasi dapat direngkuh dalam waktu singkat.

Tentu impian dan harapan besar tersebut tidak mudah untuk diraih dengan mudah. Banyak pihak di luar sana meragukan, pesimistis dan mencemooh bahkan tak jarang pula meremehkan kita karena faktor senioritas dan menganggap jam gerbang kita yang masih rendah. Mereka tidak sadar bahwa di saat-saat krisis kepercayaan diri seperti inilah para pemuda akan membangun penghargaan atas diri sendiri. Para.pemuda akan bangkit setelah merasa diremehkan kemampuannya. Dan banyak di luar sana orang-orang hebat dan sukses dulunya berasal dari orang biasa-biasa saja yang sering diremehkan.

Mengutip buku How to Respect Myself, “Tidak ada pedoman yang jelas dalam kehidupan sosial. Tidak ada markah jalan yang memberi tahu kapan, di mana, dan bagaimana caranya mendapatkan pengakuan.” Kamu tak bisa menuntut semua orang untuk bersikap baik padamu, sekalipun kamu sudah berusaha berbuat baik untuk mereka. Mendapat pengakuan kadang menjadi hal yang cukup sulit dilakukan. Akan tetapi, kamu masih bisa fokus memegang kendali terhadap hal-hal yang masih bisa diupayakan. Kalau memang ada kekurangan diri yang masih perlu diperbaiki, kamu bisa fokus untuk memperbaiknya.

Program sederhana menurut hemat kami, realisasi yang dapat dilakukan oleh para pemuda adalah mereka dapat melaksanakan pendidikan dengan memanfaatkan media-media teknologi informasi dan komunukasi, yaitu dengan membuat tulisan dan konten lalu menyebarkannya. Kami yakin menyebarkan tulisan-tulisan dan konten mengenai dinamika bangsa maupun pengetahuan melalui media tersebut, dapat saling berkontribusi bersatu membangun bangsa, upaya itu juga bagian dari tanggung jawab moral lembaga pendidikan yang mencerdaskan.

Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Salam Literasi, Salam Persatuan!

*) Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid